Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Harga Melambung, Petani Garam Antusias

Petani garam saat mengolah tambaknya untuk pembuatan garam. Harga melambung, para petani pun  bergairah.

Bima, Bimakini.-   Sejumlah masyarakat Desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima yang memiliki tambak, kini berlomba-lomba memroduksi garam. Sinar matahari mendukung untuk pengolahan garam. Kini produkisi garam meningkat drastis.

Petani garam di Donggobolo, Abdollah, mengatakan siapa tidak tergiur harga garam yang kini mahal,  sebelumnya tambak dibiarkan begitu saja. Sekarang sudah diolah untuk membuat petak pengelolan pembuatan garam.

“Awal musim kemarau hanya beberapa yang mengolah tambaknya untuk produksi garam, namun sekarang sudah banyak bahkan mereka berlomba mengolah sendiri,” jelasnya Jumat (11/09/2017) di Woha.

Kata dia, beberapa petani yang kembali memroduksi garam ini, sebelumnya bukan tidak memiliki tambak. Hanya saja, mereka meninggalkan tambak karena harga garam yang tidak sebanding dengan rasa capek.

“Mereka tergiur melihat petani garam yang mengolah sejak awal musim kemarau banyak mendapat  uang dari penjualan garam yang diproduksi sendiri,” terangnya.

Petani lainnya, seperti H A Karim, juga mengatakan hal yang sama. Dia yang baru dua bulan ini mengaku sudah banyak garam diproduksi, bahkan jumlahnya sudah ribuan karung yang terjual selama dua bulan ini.

“Saya hampir seribu karung terjual, belum lagi petani garam lain semakin hari ada saja yang mengolah garam,” jelasnya.

Selama memroduksi garam, para petani mengaku belum pernah menjual sendiri hingga ke pedagang  di pasar. Justru para pembeli ari Bima maupun luar Bima datang langsung ke lokasi produksi garam.

“Pembeli datang sendiri di sini, garam lebih banyak ‘diekspor’ keluar daerah Bima ketimbang dipasarkan untuk masyarakat Bima, sehingga di pasaran Bima mengalami kekurangan gatam,” ujarnya.(BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Kunjungan Kerja Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat menjaring aspirasi  Kelompok Petani Garam bagi penyusunan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Puluhan petani garam yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Soro Menggugat, Selasa (25/05) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Unit...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bima gelar Sosialisasi Daerah (Sosda) Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), Kamis (14/5). Kegiatan di aula...

Politik

Bima, Bimakini.- Warga, baik anak muda dan emak-emak di Desa Talabiu antusias menghadari siraturrahmi Pasangan paket dr H Irfan – H Herman Alfa Edison...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Janji Bupati Bima, Hj Indah Dhmayanti Putri menaikan harga garam Rp 500 per kg.  Janji  itu disampaikan dihadapan petani garam Desa Talabiu,...