Bima, Bimakini.- Sejumlah lembar Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditemukan oleh warga Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima berserakkan di pinggir sungai. Kartu itu ditemukan oleh anak-anak yang tinggal di sekitar sungai RT 04. Jumlahnya enam lembar, lima BPJS dan satu KIP. Kemudian diamankan oleh orang tua mereka.
Selanjutnya kartu itu diserahkan ke Sekdes Tambe, Kherul Fitriadin, SPd. Setelah diidentifikasi, kartu itu milik warga miskin di RT 04 Desa Tambe.
Penemuan kartu itu memicu mengamuknya warga. Mereka langsung mendatangi kantor desa setempat, Kamis (10/08) untuk meminta pertanggungjawaban aparat desa.
Warga Dusun II desa setempat, Nurlaela, menyesalkan temuan itu. Dia belum memiliki kartu KIS dan KIP. Padahal, dilihat dari kondisi kehidupan yang tidak mampu. Dulu karena ingin mendapatkan kartu itu, pernah mendatangi kantor BPJS di Desa Sondosia Kecamatan Bolo untuk memertanyakan apakah layak mendapatkannya. Jawaban pihak BPJS saat itu, namanya sudah tercakup untuk mendapatkannya.
“Saya dikasitahu oleh pihak BPJS mendapatkan kartu, tapi kenapa menerima,” ujarnya.
Dia menilai ditemukannya ratusan lembar KIP dan KIS di pinggir sungai mengindikasikan ada ‘permainan’ dari pihak Pemerintah Desa. Mestinya kartu BPJS itu harus sampai ke tangannya, akan tetapi buktinya tidak ada. “Kuat dugaan saya, sebagian kartu saya ikut dibuang,” duganya.
Warga Tambe, Siti Kamsiah, saat dikonfirmasi di kantor desa setempat juga mengaku kecewa. Bahkan, mengelaim kejadian ini ada unsur kepentingan lainnya.
Buktinya, dari sejumlah kartu yang ditemukan di pinggir sungai itu, diterbitkan pada tahun 2015, 2016, dan 2017. “Lantas kenapa tidak dibagikan ke penerima manfaat?,” herannya.
Dikatakannya, kartu itu mesti diterima oleh warga miskin beberapa hari setelah diterbitkan oleh pemerintah. Bukan diendapkan di rumah Kadus II, bahkan dibuang.
Katanya, karena telah membuang kartu tersebut, masalah ini harus diproses secara tuntas. “Kami akan laporkan masalah ini karena menyangkut nyawa warga miskin,” isyarat Kamsiah.
Kepala Dusun (Kadus) II, Julkarnain, mengaku kaget adanya penemuan kartu BPJS dan KIP milik warganya di pinggir sungai itu. Dia mengetahuinya setelah dilaporkan warga, bahwa ada kartu yang ditemukan di pinggir sungai. “Saya tahu kartu ditemukan di pinggir sungai setelah ada laporan warga,” katanya di Bolo, Kamis (10/8/2017)sore.
Diakuinya, kartu yang ditemukan oleh warga di pinggir sungai itu berjumlah enam lembar, semuanya milik warga Dusun II.
Dia membantah, seperti rumor yang beredar atau tudingan warga, bahwa kartu BPJS dan KIP yang ditemukan di pinggir sungai berjumlah ratusan, itu juga tidak benar. Faktanya hanya 6 lembar. “Kartu yang ditemukan di pinggir sungai hanya enam lembar. Tapi bukan saya yang membuangnya,” akunya.
Katanya, selain 6 lembar kartu yang ditemukan di pinggir sungai, sebanyak 26 lembar kartu BPJS dan KIP masih dipegangnya. Sebanyak 26 kartu itu merupakan sisa yang telah dibagikannya. Selanjutnya akan dibagikan kepada penerima manfaat.
Diakuinya, keterlambatan pembagian sisa kartu karena kendala kesibukan. Saat ini selain Kadus, juga berprofesi sebagai petani. “Intinya sisa kartu yang belum dibagikan akan dibagikan sesegera mungkin,” janjinya.
Kades Tambe, Nurdin Ajrun, berjanji akan menindaklanjuti masalah ini, bukan saja Kadus yang bermasalah. Kadus yang lain pun harus dipanggil untuk memertanyakan apakah semua kartu sudah dibagikan semua.
Katanya, kalau masih ada yang belum dibagikan, diinstruksikan segera dilakukan. Apabila terjadi kekeliruan awal, mungkin masalah nama ganda penerima manfaat atau hal lain, kaatu tersebut akan dikembalikaan ke pihak BPJS. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.