Bima, Bimakini.- Diduga minum jamu tradisional atau yang biasa disebut Lo’i Pakombo, belasan warga Desa Timu, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima terkapar. Diduga mengalami gengguan pencernaan setelah meminumnya.
Paristiwa itu terjadi, Kamis (10/8/2017). Hingga Sabtu sore (12/8/2017) masih ada yang dirawat.
Kepala Desa (Kades) Timu, Arsyad Djamaludin, Sabtu (12/8/2017) di PKM Bolo mengatakan ada enam diopname di PKM Bolo, tiga di RSU Sondosia, lima menjalani pengobatan jalan atau di rumahnya.
Dikatakannya, jamu tersebut dijual oleh warga berinisial H (55). Warga yang diopname di PKM Bolo yakni, Nurjanah, Nur Fitriani, Ibrahim Arsyad, Atika, Arifudin, serta Nusmisyah. Sedangkan yang diopname di RSU Sondosia Mu’minah Nurdin, Erna Sukarmin dan Ros Narto.
Yang menjalani berobat di rumah adalah Nuraini Yasin, Hikmah Sukardin, Asikin HAR, serta Rian Imran.
Sementara H yang penjual jamu ikut mengalami hal serupa dan hanya menjalani pengobatan di rumah. Kejadian ini sudah dilaporkannya kepada Bupati dan Wakil Bupati Bima.
Sementara itu, Nur Fitriani, warga RT 03 dan Khaerunisah mengaku kedunya meminum jamu Kamis (10/8/2017) dan mengalami diere Jum’at (11/8/2017) hingga diopname Jum’at sore.
Keduanya mengaku sering meminum jamu yang dijual oleh H dan sudah menjadi langganan. Namun baru kali ini merasakan diare. “Kami sering minum jamu itu, tiba-tiba saja diare dan harus diopname,”ujar Keduanya. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.