Bima, Bimakini.- Enam pasien asal Desa Timu Kecamatan Bolo belum bisa dipastikan keracunan karena meminum jamu atau Lo’i Pakombo yang dijual warga desa setempat. Pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Bolo harus menunggu hasil pemeriksaan Tim Programer Surveilance PKM Bolo beserta Programer Casling yang menelusuri sejumlah pasien. Selain itu, ada juga warga lain yang diopname karena diare.
Demikian dikatakan Kepala PKM Bolo, Nurjanah, SKep, Sabtu (12/08/2017), saat dihubungi berkaitan dengan insiden yang menimpa enam warga Timu.
Dia mengatakan, selain menelusuri pasien, Programer akan mengumpulkan bukti-bukti pembuatan jamu yang digunakan penjual, selanjutnya akan diuji di laboratorium.“Kita belum bisa mengambil kesimpulan apakah pasien keracunan karena minum jamu,”ujarnya.
Fakta lain terkait pasien di PKM Bolo saat ini, jumlah pasien yang mengalami diare sedikit meningkat. Bukan saja warga Desa Timu, tetapi warga desa lainnya. Kondisi itu menjadi satu di antara indikator bahwa warga Timu tidak bisa disimpulkan keracunan karena minum jamu. Akan tetapi, diare warga Timu itu karena perubahan musim.
“Kita tidak bisa menyimpulkan warga Timu keracunan jamu, bisa saja karena hal lain,”terangnya.
Baca Juga: Minum Jamu, Belasan Warga Timu Diopname
Dokter PKM Bolo, H Djatmiko, mengatakan apa yang dialami warga Timu itu belum pasti karena keracunan jamu, akan tetapi hanyalah diare biasa. Sekarang penyakit diare meningkat, bukan saja warga Timu, tetapi juga warga Rasabou dan Rato. Secara umum, di Kecamatan Bolo sekarang pasien diare meningkat dari sebelumnya. “Itu berdasarkan data pasien di PKM Bolo yang masuk akhir-akhir ini,”kata Djatmiko.
Menurutnya, tingginya diare yang dialami warga sekarang karena perubahan musim, diperparah kebiasaan mengkonsumsi air mentah. “Hal itu menjadi faktor besar hingga penyakit diare banyak dialami warga saat ini,”ungkap Djatmiko. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.