Bima, Bimakini.- Kasus perkelahian siswa kembali terjadi. Kali ini melibatkan siswa SMAN 1 Woha, yakni YD asal Desa Talabiu Kecamatan Woha dan DU asal Desa Ngali Kecamatan Belo. Insiden itu Senin (07/08) itu diduga karena kesalahpahaman. Akibatnya, mereka saling pukul dan pengeroyokan pun tidak terelakan di lingkungan sekolah setempat.
Kapolsek Woha AKP Fandi AR membenarkan perkelahian siswa itu. Berawal dari para pelaku perkelahian dan saksi duduk di kantin sekolah. Namun, tiba-tiba datang DU langsung mencekik leher YD.
“Beberapa saksi dari siswa terkena pukulan saat melerai, kemudian diamankan di ruangan Kepala Sekolah,” jelasnya.
Dalam proses melerai dan memisahkan keduanya, kedua saksi mengalami luka. Karena merasa saling serang, masing-masing melapor kepada pihak keluarga. Nah, tidak lama berselang dari pihak keluarga berdatangan sambil membawa senjata tajam, panah, dan tombak.
“Untung kami bisa member imbauan dan keluarga itu pun tidak terprovokasi kejadian perkelahian siswa,” ujarnya.
Saat di lingkungan sekolah, kata Kapolsek, membantu mengawal siswa asal Desa Talabiu dan Desa Ngali saat kembali ke rumah masing-masing. Tujuannya agar tidak saling terpancing dan menyerang.
“Pelajar yang terlibat keributan dan para saksi diamankan di Polsek untuk diambil keterangan,” jelasnya.
Diakuinya, pihak sekolah dan pihak keluarga dua belah pihak sepakat akan bertemu untuk bermusyawarah. Maksudnya agar insiden itu tidak berkembang menjadi perkelahian antarkampung.
“Para pelajar yang bertikai dikembalikan ke rumah masing-masing karena sudah diambil keterangan,” ujarnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.