Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

SMAN 1 Woha Klaim sudah Terapkan Edaran Gubernur NTB

Nazamuddin

Bima, Bimakini.- Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Woha, Nazamuddin, SPd, mengelaim sejak menerima beberapa poin edaran Gubernur NTB, satu di antaranya menciptakan lingkungan sekolah aman dan nyaman, sudah menerapkan terhadap warga sekolah.

“Saya sudah menerapkan edaran Gubernur NTB, tapi masih banyak sekolah yang belum mampu menerapkan itu,” ujarnya di sekolah setempat, Senin (14/08/2017).

Untuk mewujudkan sekolah aman dan nyaman, bentuknya siswa tidak boleh bawa telepon seluler (Ponsel) dan kendaraan dalam lingkungan sekolah. Kecuali yang memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).  Tidak membawa senjata tajam,  tidak beranting dan bertato.

“Lihat saja salahsatunya, hanya sedikit kendaraan siswa disimpan dalam tempat parkir sekolah, itu pun yang memiliki SIM. Selain itu disimpan di luar lingkungan sekolah,”  ujarnya.

Dia mengakui, sejak edaran itu ditegakkan untuk siswa, ada beberapa orang tua yang datang mengeluhkannya karena disuruh parkir di luar sekolah. “Iya yang jelas bagi wali murid yang belum paham akan melahirkan masalah, namun PPDP berdasarkan zonasi ini sudah dimengerti oleh wali murid,” terangnya.

Dia mengakui, konsekunsi dari zonasi ini, SMAN 1 Woha  tidak bisa menyeleksi calon siswa baru, 320 siswa yang harus diterima sesuai kuota dengan jumlah Rombe., sebab yang mendaftar hanya 312 siswa.

“Siswa yang diterima, ada siswa yang bermasalah sejak SMP. Karena jumlahnya kurang dari kuota, maka apapun konsekuansinya kami harus menerima untuk memenuhi kuota itu,” terangnya.

Kata dia, justru sekolah lain itu banyak yang belum memberlakukan edaran Gubernur NTB. Kalau tidak dilaksanakan juga tidak mengetahui ada konsekuensinya atau tidak. Namun, sebagai sekolah yang dinaungi Pemerintah Provinsi harus loyal terhadap kebijakan.   Karena peraturan Gubernur ini wajib diterapkan di sekolah, bahkan selama ini sudah dua kali dipantau  oleh Pengawas Kabupaten Bima tentang penerapan edaran Gubernur itu.

Dia mengakui, awalnya sudah menduga akan adanya perkelahian antarsiswa, sehingga diantisipasi dari siswa kelas I ini oleh guru BK dan Wakasek Kesiswaan dibina. “Kenapa bisa masuk anak-anak dari luar, kami juga tidak tahu atas dasar apa sehingga orang lain bisa terlibat,” terangnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima bekerjasama dengan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Woha Kabupaten...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Kesal lantaran tidak diterima di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Woha, puluhan siswa dan siswi asal Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- SMAN 1 Woha adakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa baru tahun ajaran 20/21. Kegiatan mulai Senin 20 Juli mendatang....

Pendidikan

Bima, Bimakini.- SMAN 1 Woha didemo oleh Forum Pemuda dan Mahasiswa Peduli Masyarakat tidak Mampu (FPMPMTM) Bima, Senin (6/7). Aksi   itu dilakukan  terkait sistem...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Sejumlah orang tua anak dari Desa Naru dan Desa Nisa Kecamatan Woha, menyegel ruang kepala sekolah dan guru SMAN 1 Woha, Rabu...