Keluarga korban Lakalantas di Kecamatan Wera demo di kejaksaan.
Kota Bima, Bimakini.- Belasan keluarga korban kecelakaan (Laklantas) di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Senin (14/8/2017) mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba-Bima, Senin (14/8/2017). Mereka kecewa dan menanyakan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas peristiwa yang merenggut nyawa, Aman.
Jaksa hanya menuntut 1,2 tahun penjara. Padahal ancaman dalam dakwakan sebelumnya 6 tahun penjara.
Massa yang mengatasnamakan Fron Keluarga Menggugat itu memertanyakan rendahnya tuntutan JPU dalam perkara kecelakaan yang menewaskan Man, warga Desa Mawu Kecamatan Wera, beberapa bulan lalu. Korban adalah Aman dan tedakwa Iskandar, warga desa yang sama.
“Ada apa Jaksa menuntut rendah sedangkan pasal yang disangkakan mengancam tinggi,” ucap Korlap aksi, Fadlin, dalam orasinya.
Hadir istri dan kedua anak korban. Aksi perwakilan keluarga korban itu dikawal oleh aparat Kepolisian.
Selain kecewa, massa juga pertanyakan alasan terdakwa yang mengaku telah memberikan santunan kepada keluarga korban seperti yang tertuang dalam tuntutan JPU. “Kami minta itu dihapus,” pinta orator lainnya.
Paman korban, Abdul Salam, masuk ke dalam kantor Kejaksaan dengan memeriksa ruangan Seksi Datun dan Seksi Pidsus sembari berteriak mencari JPU perkara dimaksud.
Aksi Abdul Salam itu mendapat perhatian awak media serta respon dari aparat Kepolisian yang langsung mengamankan Abdul Salam.
Baca Juga: Tidak Puas Tuntutan Jaksa, Keluarga Korban Kecelakaan Datangi Kejari
Kabag Ops Polres Bima Kota, Kompol Kasman Husain, yang tiba di lokasi aksi meminta pada massa agar menaati aturan yang ada. “Silakan berorasi sampai pagi. Kami tidak laeang, tapi jangan buat keributan disini. Kalau itu terjadi, saya akan usir dan Korlapnya akan diproses,” pintanya.
Perwakilan massa kemudian diterima Kejaksaan untuk beraudensi kaitan dengan tuntutan aksi. (BK39)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
