Bekasi, Bimakini.- Jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Bima melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Tujuannya studi banding pengelolaan persampahan, potensi peningkatan pendapatan daerah, dan beberapa rencana pembangunan.
Kunjungan berlangsung mulai Senin (25/09) hingga Sabtu (30/09) mendatang. Sasarannya bertemu jajaran Pemerintah Kota Bekasi untuk menggali informasi dan mengetahui metode yang tepat dalam pengelolaan sampah.
Rombongan DPRD Kota Bima dipimpin Feri Sofiyan, SH (Ketua) dan diterima Wali Kota Bekasi diwakili Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan Kota Bekasi dan beberapa SKPD di kantor Pemerintah Bekasi, Rabu (27/09/2017).
Mengawali pertemuan ini, Feri Sofiyan mengenalkan semua legislator. Selain itu, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Sekretaris Bappeda Kota Bima.
Politisi PAN ini mengaku, kunjungan ke Kota Bekasi merupakan kali kedua selama menjadi legislator. Bersama rombongan saat itu belajar banyak hal dari Kota Bekasi.
“Mudah-mudahan kunjungan kali ini, kami mendapat banyak masukan tentang bagaimana pengelolaan persampahan untuk diterapkan di daerah kami,” ujarnya.
Feri kemudian memaparkan gambaran umum Kota Bima dan menjelaskan bagaimana potret pengelolaan sampah di Kota Bima. Baginya, daerah bagian Barat telah menjadi referensi daerah bagian Timur Indonesia seperti Kota Bima dari aspek laju pertumbuhan ekonomi.
Asisten Bidang Administrasi Pembangunan Kota Bekasi, H Dadang Hidayat, menyampaikan terima kasih kepada Kota Bima yang memilih Bekasi sebagai objek kunjungan.
Menurutnya, Kota Bekasi dari sisi luas wilayah dan usia daerah tidak berbeda jauh dengan Kota Bima. Kota Bekasi berdiri di atas lahan seluas 71.000 hektare sejak 20 tahun lalu. Hanya saja, pembedanya Kota Bekasi meski kecil tetapi dihuni oleh penduduk sebanyak 2,6 juta.
“Kami pun tidak seperti Kota Bima yang punya sumber daya alam dan lahan pertanian. Sumber utama daerah kami hanya dari pajak. Bahkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah kami 40,31 persen dari jumlah APBD berasal dari pajak,” urainya.
Beberapa poin dibahas pada Kunker tersebut selain tukar pikiran yang lebih banyak program Pemkot Bekasi dinilai dapat membangun Kota Bima ke depan didalami.
Selain pengolahan sampah juga dibahas program atau sistem peningkatan potensi PAD. Termasuk soal tata kelola parkir dan sistem penarikan pajak restoran yang terpantau oleh sistem sehingga kebocoran pendapatan dapat diminimalisasi. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.