Kota Bima, Bimakini.- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Kota Bima menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) program menuju Sekolah Berkarakter dan Ramah Anak. Penandatangan itu dilakukan Sabtu (10/09/2017) lalu di lantai dua sekolah setempat.
MoU itu ditandatangani Kepala SMP Muhammadiyah Kota Bima, Usman, MPd dan Ketua LPA Kota Bima, Juhriati, SH, MH. Saat itu disaksikan pengurus LPA, guru dan siswa setempat.
Dalam program Sekolah Berkarakter dan Ramah Anak ini, LPA dan SMP Muhammadiyah telah membuat konsep berbagai. Antara lain Kelas Inspirasi, Kemah Dakwah, dan Belajar Sambil Bermain serta lainnya. Menurut rencana, program itu akan dilaksanakan setiap Sabtu dan Ahad.
“Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama satu semester. Kemudian akan dievaluasi bersama agar kegiatan ini dapat terukur dan mencapai tujuan bersama,” ujar Juhriati.
Katanya, pihak yang akan terlibat dalam kegiatan ini adalah seluruh pelajar SMP Muhammadiyah, mulai kelas satu sampai kelas tiga. Setiap siswa dan siswi telah dibagi menjadi beberapa kelompok dan dibina selama satu semester oleh pengurus LPA dan Dewan Guru SMP Muhammadiyah.
Juhriati mengatakan, kegiatan ini terinspirasi dari program kerja LPA, yaitu program Sekolah Ramah Anak dan ditunjuknya SMP Muhammadiyah Kota Bima sebagai satu di antrara tiga percontohan dalam menerapkan Program Pendidikan Karakter (PPK) oleh Kemendikbud untuk wilayah Pulau Sumbawa.
“Kami siap menjadi patner bagi sekolah manapun, menuju Sekolah Ramah Anak di kota Bima,” ujar Dosen STIH Muhammadiyah Bima ini.
Kepala SMP Muhammadiyah Kota Bima, Usman, MPd, mengapresiasi kerjasama dalam program pendidikan karakter itu. Digambarkannya, kondisi Mbojo saat ini mengalami dekadensi moral, oleh karena itu perubahan hrs mulai dari pendidikan karakter. Pembiasaan hal-hal positif yang dilandasi akhlak, moral, dan disiplin.
Katanya, pendidikan karakter penting artinya bagi para pelajar. Contohnya, bagaimana bidaya disiplin dan karakter masyarakat Jepang. Orang yang tua menyayangi yang muda, sebaliknya yang muda mengehargai yang lebih tua.
Dia mengharapkan kerjasama ini terjalin baik untuk menyongsong Generasi Emas pada tahun 2045. “LPA agar tidak bosan bersama anak SMP Muhammadiyah. Kalau ada kekurangan maafkan, kami harapkan arahan dan bimbingan,” katanya.
Saat kegiatan usai acara pembukaan, siswa antusias mengikuti kegiatan. Mereka sudah jenuh dengan model sekolah yang monoton di dalam kelas saja.
Seperti diakui Awalul Adhar, siswa kelas III. “Kami sangat senang karena kakak-kakak LPA Kota Bima benar-benar mengajak kami belajar sambil bermain dan juga bernyanyi bersama,” katanya. (BK22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.