BAGAIMANA persepsi Anda mengenai anak-anak Pramuka? Apa yang Anda ingat dari geliat organisasi yang pernah berjaya pada era sebelumnya itu? Pramuka termasuk organisasi yang solid kiprahnya, meskipun gaungnya tidaklah sekencang masa sebelumnya. Sering menggelar kemah. Tepuk tangan khas yang menggema. Kesiagapan dalam mengatasi masalah dan bencana yang menimpa. Pemupukan wawasan religius dan kebangsaan mendapat tempat tersendiri di dalamnya.
Namun, khususnya di Bima, akhir-akhir ini ada yang harus dilirik dari pergerakan Pramuka ini. Kehadiran Komunitas Pramuka Peduli dalam dinamika kegiatan dan jalinan kerja samanya dengan berbagai Gugus Depan (Gudep) sekolah berbagai tingkatan telah mengubah persepsi. Mereka berada di garda terdepan ketika warga kesulitan air bersih. Mereka begitu peka dan empati terhadap penderita busung lapar, anak putus sekolah, dan warga Lansia yang tidak mampu. Sesuatu yang jika dilakukan oleh birokrasi terkesan rumit dan setia pada tahapan, Pramuka menyederhanakannya dalam beberapa langkah.
Jika dibaca cermat, mereka sedang menggerek gerbong dan memindahkan persepsi publik bahwa Pramuka tidak sesempit yang diperkirakan. Untuk menyebut contoh, Kehadiran Komunitas Pramuka Peduli, mengembalikan ketenaran Pramuka dan mulai menempati labirin hati kaum muda. Kita mengharapkan bandul arah positif yang dimainkan oleh Kakak Pembina ini didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah dan jajarannya.
Hal yang jelas, ber-Pramuka tidak hanya ‘tepuk tangan khasnya’. Tetapi, merambah berbagai dinamika aktual yang memerlukan pencerahan. Menjalani masa muda dalam konteks era ini sangat menantang, karena berhadapan dengan pengaruh luar yang tidak kalah gencarnya. Contohnya pergaulan bebas, intaian Narkoba, dan gaya hidup yang serbaboleh. Selain keluarga, Pramuka merupakan semacam benteng yang diharapkan mampu menempa anggotanya agar lebih cerdas dan peka terhadap kondisi sekitarnya. Wawasan kebangsaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia juga wilayah rambahan Pramuka.
Jika melirik Dasa Darma Pramuka, maka pendalaman nilai-nilainya akan membangun karakter kuat dan modal berharga bagi pembangunan. Kesepuluh sikap yang harus dimiliki oleh Pramuka adalah (1) takwa kepada Tuhan yang Mahaesa, (2) cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, (3) patriot yang sopan dan kesatria, (4) patuh dan suka bermusyawarah, (5) rela menolong dan tabah, (6) rajin, terampil dan gembira, (7) hemat, cermat dan bersahaja, (8) disiplin, berani dan setia, (9) bertanggung jawab dan dapat dipercaya, terakhir (10) suci dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.
Jika Pemerintah Pusat menggaungkan semangat pendidikan karakter untuk dibumikan saat ini, maka ber-Pramuka adalah satu di antara pintu untuk menggembleng kaum muda. Sebaran anggota Pramuka yang memahami Dasa Darma, misalnya di Bima, jelas akan berkontribusi positif bagi pembangunan karakter. Kita berharap organisasi Pramuka terus melebarkan sayap, berkarya untuk daerah dan negeri. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.