Bima, Bimakini.- Anggota Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima bersama petani bawang berunjuk rasa damai di depan kantor Pemerintah (Pemkab) Bima, Senin (23/10/2017). Aksi dimulai pukul 11.00 WITA, aparat Kepolisian dan Satuan Pol PP mengawal ketat.
Aksi itu menuntut Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri segera menyusun regulasi standar harga bawang. Masalahnya, harga bawang saat ini anjlok hingga hanya sekitar Rp800 ribu/100 kilogram.
Jenderal Lapangan, Sahlan, dalam orasinya mendesak Pemerintah Pusat dan Pemkab Bima memerhatikan kesejahteraan masyarakat petani bawang merah. Saat ini, harga bawang merah di pasar anjlok dan merugikan petani bawang.
Karena kondisi demikian, Sahlan mendesak Pemkab Bima menyusun regulasi Peraturan Bupati (Perbup) dan Peraturan Daerah (Perda) standarisasi harga bawang merah di Bima.
Saat itu massa juga meminta Bupati dan perwakilan DPRD Kabupaten Bima hadir menemui mereka. “Kita ingin Bupati dan DPRD Kabupaten Bima hadir di sini,” pinta Sahlan.
Permintaan ditemui Bupati dan perwakilan dari DPRD Kabupaten Bima, tidak terkabulkan. Massa hanya ditemui Asisten II, H Nurdin, mewakili Bupati Bima.
Apa saja kata Nurdin? Katanya, aspirasi massa HMI akan disampaikan kepada Bupati Bima. Saat ini memang pemerintah berupaya menyusun Perda standar harga bawang agar melindungi petani.
Massa aksi kecewa karena tidak ditemui oleh Bupati Bima. Mereka melempar bawang merah dan botol obat ke dalam halaman kantor Pemkab Bima untuk melampiaskan kekecewaannya.
Usai berorasi di Kantor Pemkab Bima, massa HMI dan petani bawang menuju kantor DPRD Kabupaten Bima untuk menyuarakan aspirasi yang sama. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.