Kota Bima, Bimakini.- Dua hari terakhir, anggota DPRD Kota Bima Dapil 3, meliputi Kecamatan Raba dan Rasanae Timur, menjaring aspirasi masyarakat dalam masa reses. Banyak harapan masyarakat disampaikan dalam kegiatan tersebut, terutama berbagai pembangunan yang belum tercakup oleh pemerintah selama ini.
Dari catatan BimaEkspres saat kegiatan reses di Kelurahan Rite, seperti disampaikan warga H Abdul Majid, di depan anggota DPRD, menyorot pembangunan Dam Bala yang belum ada realisasi dari pemerintah. Padahal, fungsi dam itu tidak hanya untuk kebutuhan pertanian, tetapi dapat bantu menambah debit air dalam sumur warga.
Kata Majid, ketiadaan dam itu rigasi untuk pengairan sawah sangat kesulitan. Untuk itu, warga berharap pembangunan Dam Bala diwujudkan. Apalagi, 90 persen warga Rite merupakan petani.
Masalah pupuk disampaikan H A Malik. Selaku pengecer pupuk kesulitan karena warga Rite bertani di luar wilayahnya dan meminta agar bisa membeli pupuk kepadanya. Padahal, aturannya sesuai wilayah lahan. Untuk itu, dia meminta pertimbangan DPRD. Begitu pun soal air bersih, masih menjadi masalah di Rite saat ini. Untuk itu, warga meminta pengeboran air bersih.
Soal tanggul di belakang permukiman warga RT 07 yang jebol karena luapan banjir, kini belum ditanggulangi. Kondisi itu dikeluhkan warga. Warga lainnya berharap jalan Rite-Ndano Nae segera diaspal untuk kepentingan perekonomian.
Reses di Kelurahan Kendo, sejumlah warga berharap pembangunan jalan dan penguatan jalan ekonomi. Hal itu karena banyak warga Kendo berladang, sehingga perbaikan jalan mendesak dilakukan agar akses warga untuk berladang lebih mudah.
Warga juga berharap agar proyek normalisasi sungai tidak hanya menyentuh di permukiman di perkotaan saja. Masalahnya, asal banjir itu dari Kendo dan sekitarnya. Kondisi saat ini, sungai begitu sempit dan banyak tebing sungai longsor.
Lurah Kendo, Surya Mahyidin, menyampaikan harapan warga mengenai lampu jalan menuju Kendo. Saat ini kondisi gelap gulita. Hal itu sangat riskan ketika keluar pada malam hari. Termasuk di tempat pemakaman umum, sepertinya hanya Kendo yang belum ada penerangannya. Kelurahan lain sudah dianggarkan.
Saat itu, warga juga memertanyakan tidak tersedianya sarana persampahan, sehingga kerap membuang sampah ke sungai. Padahal, harusnya pemerintah menyediakan sarana agar warga tidak buang sampah di sungai.
Apalagi, selama ini pun di Kelurahan Kendo tidak mendapatkan motor sampah. Sama di Kelurahan Lelamase, rata-rata warga berharap pembangunan tidak timpang antara Barat dan Timur. Diupayakan sama, sehingga sarana prasarana kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Di Kelurahan Rite, Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofian, berjanji akan memerjuangkannya bersama sembilan anggota DPRD Dapil 3 dalam APBD 2018. Namun, semuanya pasti tidak bisa dipenuhi hanya memang yang prioritas utama perlu didorong. Apalagi kaitan air bersih menjadi kebutuhan wajib. “Harus dipikirkan masalah air bersih, ironis kalau keluarga besar di Rite yang semua petani,” katanya.
Katanya, akan diusahakan agar ada bor dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warna nanti. Bukan saja di Rite, tetapi juga beberapa titik yang kekurangan air bersih.
Feri mengisyaratkan semua akan diperjuangkan dan
tugas legislator memerjuangkannya.
Begitu pun disampaikan legislator di H Armansyah. Katanya, aspirasi warga akan difokuskan pada prioritas pada APBD 2018 nanti. Dia mengharapkan semua aspirasi warga nanti dapat direalisasikan. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.