Bima, Bimakini.- Ada yang menggelitik saat aksi massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima di halaman kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Senin (23/10/2017). Mereka kecewa tidak ditemui oleh Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri. Ekspresi kekecewaan itu dilakukan dengan melempar bawang dan sejumlah botol bekas obat pestisida.
Bawang dan botol bekas tersebut di lempar ke arah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dan aparat Kepolisian yang saat itu mengamankan aksi. Meski demikian, tidak ada reaksi berlebihan yang dilakukan aparat.
Tiga poin tuntutan disampaikan massa HMI dalam aksinya kali ini. Yakni, meminta Pemerintah Pusat dan Pemkab Bima memerhatikan kesejahteraan petani bawang. Mendesak Pemkab Bima menyusun regulasi Peraturan Bupati (Perbup) dan Peraturan Daerah (Perda) standarisasi harga bawang di Bima.
“Meminta Bupati dan DPRD Kabupaten Bima hadir di lokasi aksi memberikan tanggapan atas tuntutan kami ini,” terangnya Jenderal Lapangan aksi, Sahlan, saat berorasi.
Ketidakhadiran Bupati mematik reaksi lain. Massa mendobrak pintu hendak masuk dalam halaman kantor, namun dihalau anggota Satuan Pol PP. Suasana kian memanas, memaksa Pemkab Bima mengutus Asisten II Setda, H Nurdin, sebagai perwakilan pemerintah menemui massa aksi, mewakili Bupati Bima.
Saat itu, Nurdin menyampaikan permohonan maaf Bupati karena tidak bisa menemui massa. “Bupati sedang rapat persiapan MTQ bersama Sekda dan Camat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima,” terangnya.
Massa aksi tidak puas dengan penjelasan yang disampaikan Nurdin tersebut. “Kita inginkan Bupati hadir di sini, bukan Asisten ataupun pejabat yang mewakili,” tegas mereka. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.