Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Legislator PKB DPRD NTB Serap Aspirasi Warga Dodu

Foto Nasir: Ibu-Ibu yang mengikuti kegiatan reses Hj Nurlaela Chairunnisa di Dodu.

Kota Bima, Bimakini.- Puluhan warga Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, Ahad (15/10), menghadiri acara Reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu, Hj Nurlaela Chaerunnisa, SE. Kegiatan di Mushalla At Taqwa Dodu II Kelurahan Dodu dipandu, Adiman Husain, SPdI.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.30 Wita hingga pukul 11.00 Wita, menyita perhatian ibu-ibu rumah tangga. Suasana berlangsung akrab dan  dialogis.

Ada juga beberapa nasehat agama yang disampaikan HM Saleh, ST, terutama berkaitan dengan pentingnya saling mendoakan sesama umat Islam, saling menyapa, dan saling bersilaturrahmi mengenai kemaslahatan bersama.

Apa saja aspirasi warga terhadap wakil rakyat itu? Beberapa permintaan warga berkaitan dengan kesulitan  air bersih pada musim kemarau, diapresiasi Hj Nurlaela. Tetapi, bukan melalui pengeboran karena mencari sumber air melalui pengeboran hanya bisa diusulkan kepada DPR RI.

Soal dana bakulan dan dana sosial lainnya ditolak, karena sejak akhir  tahun 2016 semua usulan untuk itu dipangkas sesuai aturan yang baru.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kata Nurlaela, inilah pentingnya kunjungan kerja secara berkala, selain bertemu masyarakat secara rutin pada setiap masa reses, tetapi juga menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan peraturan baru yang berkaitan dengan penyerapan aspirasi masyarakat.

“Saya lebih baik terus terang jika usulan itu tidak bertentangan dengan aturan kita terima. Tetapi, jika menabrak aturan lebih baik ditolak dan masyarakat harus mengetahuinya,” katanya.

Kehadiran anggota Dewan, katanya, ingin membangun kebersamaan, terutama melalui jalinan komunikasi dua arah antara legislatif dengan masyarakat. Tujuannya untuk menyerap dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis di Dapil-nya sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam  pemerintahan.

“Apa yang kita tolak itu bukan berarti tidak ingin menyerap aspirasi warga. Tetapi kita harus sama-sama taat aturan, karena kalau dipaksakan akan menjadi temuan,” ujarnya saat menjawab pertanyaan konstituen.

Dia berharap dalam kegiatan ini, masyarakat Dodu dapat memberikan masukan berkaitan dengan kaum ibu agar bersama membangun keberpihakan terhadap kaum ibu yang selama ini dirasa belum terserap oleh pemerintah. (BK23)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait