Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Pupuk kok Marak Dijual Pedagang di Pasar Tente?

 

DOKTERASJATIM.COM

Bima, Bimakini.- Sejumlah petani pada beberapa Desa Kecamatan Woha Kabupaten Bima kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di pengecer. Stoknya  tidak tersedia. Jika pun ada, dijual  melampaui harga Harga Eceran Tertinggi (HET). Anehnya, pupuk bersubsidi itu marak dijual pedagang di pasar Tente.

Kondisi tidak normal itu didesak diatasi. Para petani mendesak pemerintah  segera menertibkan ulah para pedagang itu.

Warga Woha, Faisal, mengeluhkan tidak tersedianya pupuk bersubsidi pada pengecer dan memertanyakan bagaimana bisa pupuk tidak lancar seperti saat ini.
“Kok pupuk sudah jaramg didistribusikan ke pengecer, sementara kebutuhan pupuk petani sangat banyak. Kami kesulitan mendapat pupuk untuk tanaman,” jelasnya.

Dia heran, mengapa di pasar ketersediaan pupuk selalu ada, padahal mereka hanya pedagang. Syukur kalau pedagang itu memiliki izin, lalu bagaimana kalau mereka pedagang yang tidak punya izin resmi dari pemerintah.
“Saya pastikan ada penyelundupan pupuk di pasar, sebab mereka tidak pernah kurang jualan pupuk, sementara di pengecer tidak ada pupuk yang dijual,” terangnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Warga Keli, Ahmad, juga merasakan tahun ini kekurangan pupuk. Demi mendapatkan pupuk, petani harus mencari susah-payah. Kalau pun ada pasti harganya sulit dijangkau petani.

“Baru tahun ini kami berebutan pupuk di pengecer, biasanya kami selalu kebagian meskipun satu kali beli itu satu sak,” katanya.

Anehnya, kata  dia, di Pasar Tente banyak penjual dan pupuk menumpuk di deretan terminal Tente. Sebagai masyarakat yang membutuhkan pupuk, agar pemerintah menertibkan dan harus dijual sesuai HET.

“Pemerintah harus perhatikan kebutuhan petani, jangan sampai kenakalan pedagang memanfaatkan kelangkaan pupuk menjadi penderitaan bagi petani, ya pemerintan harus turun lapangan,” harapnya. (BK34)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait