Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Rakyat Perlu Digerakkan untuk Swadaya dalam Pilkada

Bambang Mei Finarwanto, SH

Mataram, Bimakini.-  Momentum Pilkada serentak 2018 harus dimaknai sebagai pesta politik rakyat untuk memilih calon pemimpin daerahnya dengan baik. Untuk itu rakyat juga harus di dorong untuk berswadaya secara kolektif  atau bergotong royong membantu calon pemimpin daerah yang dipandang memiliki kepedulian dan pemihakan kepada nasib rakyat .

Demikian dikatakan Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH terkait Pilkada serentak 2018, Minggu (22/10/2017).

Menurut didu, panggilan akrabnya, mendorong keswadayaan warga untuk berpartisipasi dalam menyemarakkan Pilkada serentak ini penting. Hal ini agar rakyat memiliki ikatan emosional dengan calon pemimpin daerah yang memiliki track record yg baik. “Dengan membangkitkan budaya bergotong royong dlm membiayai kampanye calon pilihannya, setidaknya meringankan beban cost politik yang dari para calon,” ujarnya.

Didu tidak menampik jika upaya mendorong keswadayaan dari rakyat  membiayai konstestasi pilkada bukanlah hal yang mudah. “Mindset rakyat sudah dibiasakan bahwa ajang politik dijadikan arena transaksional dukungan,” katanya sambil mengatakan bahwa transaksional suara harus ditiadakan agar calon pemimpin daerah tidak terbebani secara finansional.

Salah satu upaya menghapus money politik , lanjut Didu, dengan memperbanyak pendidikan pemilih atau civic education. “Perlu waktu , tapi harus dimulai disertai reward dan punishment agar ada effect jera ,”ungkapnya.

Mi6  mengamati ada fenomena menarik di  Lombok Timur (Lotim). Di Desa Tongton Suit misalnya,  sudah ada gotong royong dari warga desa untuk membantu sosialisasi Paket SukMa. Mereka beranggapan ini bentuk keberterimaan warga desa atas tampilnya Sukiman Azmi dalam Pilkada Lotim.

Sementara untuk Pilgub NTB, Mi6 melihat semua Cagub dan Cawagub dipastikan akan mendorong semangat keswadayaan pada loyalis konstituennya. Selain karena luasnya wilayah, karena calon yg tampil memiliki latarbelakang dengan kekhasan fanatisme pendukungnya.

Saat Mi6 bertemu dengan Cagub Suhaili FT misalnya, dia mengatakan bahwa semua Alat Peraga Kampanyenya disumbang dan dibuatkan oleh para loyalis vottersnya. Selain itu, saat paket  Ahyar Mori deklarasi  di Lotim juga disambut antusias. Ini menjadi bukti adanya kolektivitas keswadayaan rakyat yang terorganisir dengan baik.

Terakhir kata Direktur Mi6, jika Siti Rohmi jadi diusung Demokrat  tampil dalam ajang Pilgub NTB , maka jamaah NW tentu tidak akan tinggal diam. Jamaah NW pasti akan bahu membahu bergotong royong memenangkan Siti Rahmi seperti sepuluh tahun lalu memenangkan Paket TGB dan Badrun Munir.” Begitulah hukum kausalitasnya,  jika memiliki loyalis yang kuat dan militan,” pungkasnya. (BK37)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Politik

Mataram, Bimakini.- Pilkada NTB telah berakhir, dan KPU NTB sudah menetapkan pasangan Dr Zulkieflimansyah dan Dr Sitti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Ketua KPU Kota Bima,  Bukhari, SSos meminta jangan ada pembunuhan karakter terhadap dirinya.  Tudingan  bawah dirinya menerima suap dari salah satu...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Massa dari Gerakan Masyarakat Pilkada Jujur dan Adil Kota Bima, menyorot adanya dugaan tidak independennya lembaga penyelenggara, yakni KPU dan Panwaslu....

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Bima, menerima laporan dugaan tindak pidana pemilihan (Tipilih). Laporan itu disampaikan Al Imran, selaku kuasa...

Politik

Bima, Bimakini.- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bima menemukan ketidaksesuaian antara DPT dengan C6 saat pemunggutan suara Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur NTB. Komisioner Panwaslu Kabupaten...