Bima, Bimakini.- Pemicu merebaknya konflik sosial yang terjadi di tengah masyarakat akhir-akhir ini salahsatu penyebabnya disebut pemerintah apatis menyikapi persoalan.
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Edy Muhlis, SSos, mengatakan pemerintah apatis menyikapi persoalan yang muncul ditengah masyarakat, sehingga memicu merebaknya konflik sosial. “Saya menilai pemerintah daerah apatis,” ucapnya dihubungi,
Menurut duta Nasdem itu, setiap konflik sosial maupun blokade jalan Bupati maupun Wakil Bupati harus langsung turun ke lokasi pendekatan persuasif, sekaligus mencari tahu akar persoalan.
“Pendekatan persuasif, harus dilakukan oleh kepala daerah ketika ada konflik sosial dan aksi blokade jalan, sehingga ada solusi. Bukan apatis dan terkesan membiarkan berlarut,” sesalnya.
Dia mengatakan, jika kepala daerah yang turun langsung ada nilai positif di mata masyarakat yang tengah konflik maupun masyarakat yang blokade jalan.
“Pemerintah daerah memerdayakan masyarakat seperti membuka lapangan kerja baru. Karena, salahsatu motif konflik sosial, dilatarbelakangi faktor ekonomi,” ucapnya.
Meminimalkan terjadi konflik sosial maupun blokade jalan, dia sarankan, kepala daerah rajin turun di lapangan. “Tidak perlu takut. Temui warga yang konflik atau blokade jalan, karena mereka adalah rakyatnya,” sarannya.
Edy mengaku, malu terhadap marak konflik sosial dan aksi blokade jalan yang terjadi akhir-akhir ini. “Berikan pemahaman kepada rakyatnya, blokade jalan melanggar aturan dan konflik sosial hanya merugikan diri sendiri,” ucapnya.
Dia imbau, pemerintah merespon setiap persoalan untuk meminimalkan munculnya aksi blokade jalan dan konflik sosial di tengah masyarakat. (PUL)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.