Bima, Bimakini.- Kelompok warga Desa Renda Kecamatan Belo Kabupaten Bima memblokade jalan lintas Tente-Langgudu di Doro Nocu, perbatasan antara Desa Renda-Desa Ngali, Kamis (02/11) siang. Penutupan jalan itu merupakan pelampiasan kekecewaan terhadap aparat Kepolisian yang belum menangkap terduga pelaku penusukkan rekan mereka.
Camat Belo, Bambang Setiawan, SSos, yang dihubungi membenarkan terjadi penutupan jalan itu oleh sejumlah warga Desa Renda. Keluarga korban penusukan, H Muhidin, bersama beberapa warga menutup jalan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap penanganan kasus. Terduga pelaku penusukkan dua pelajar Desa Renda asal Desa Nggali belum ditangkap oleh aparat hingga kini.
Blokade jalan tersebut terkait kasus penusukkan terhadap korban, Adi Setiawan (17) dan Abdul Landa (17), asal Desa Renda Kecamatan Belo. Terduga pelaku inisial DS (17) dan AJ (15), pelajar asal Desa Ngali.
Namun, diakuinya, blokade jalan tersebut tidak berlangsung lama, sehingga tidak menggangu pengguna jalan lain. “Babinsa Desa Renda bersama anggota Polsek Belo tiba di lokasi bernegosiasi agar jalan dibuka dengan catatan terduga pelaku ditangkap,” katanya di Belo, Kamis.
Saat itu, Kapolsek menjanjikan akan memenuhi permintaan keluarga korban, sehingga jalan dibuka oleh warga. “Keluarga korban meminta terduga pelaku, DS, secepatnya ditangkap,” ucap Bambang mengutip harapan keluarga korban.
Dia bersyukur, blokade jalan tersebut tidak memicu reaksi warga tetangga desa. Bambang percaya, setiap masalah di desa dan tokoh masyarakat dua desa mampu menyelesaikan secara bijak. “Saya harapkan agar tidak ada masalah. Mari kita hargai setiap kebijakan dengan proses hukum yang berlaku. Penutupan jalan bukan solusi, justru menimbulkan masalah,” harapnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.