Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Orangtua dan Komite Tolak Merger

ilustrasi

Kota Bima, Bimakini.- Orangtua dan komite tetap menolak rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bima merger SDN 41 Kota Bima dan 29 Kota Bima. Sejumlah alasan penolakan dikemukakan, diantaranya sejarah dan jumlah siswa yang banyak.

Perwakilan orangtua siswa, Mulyadin, mengatakan warga, orangtua siswa, dan komite telah melayangkan surat kepada Wali Kota Bima, DPRD Kota Bima, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Pendidikan, Kepala Sekolah setempat, Camat, serta Lurah.

“Surat tersebut ditandatangi Ketua Komite SDN  41 Kota Bima, Drs ZM Nur, Ketua Komite SDN 29 Kota Bima, Arifin dan perwakilan warga,” ucapnya.

Rencana merger SDN 41 Kota Bima dan 29 Kota Bima bukan saja kali ini, tetapi sejak lama. “Tetap ditolak warga, orangtua siswa, dan komite. Bahkan, guru menolak,” katanya.

Menurutnya, banyak pertimbangan warga tetap menolak rencana merger. “Alasan penolakan sudah dituangkan dalam surat yang dikirim pada pemerintah,” ucapnya.

Jumlah siswa pada dua sekolah, banyak. Kata Mulyadin, jika digabungkan mencapai 700 lebih. “Kalau di-merger, bagaimana aktifitas KBM di sekolah mengingat jumlah siswa yang banyak,” tanyanya.

Sarana prasarana, sambungnya, tidak layak. Terbukti, katanya, pada salahsatu sekolah di-merger kacau balau. “Lahan sempit jumlah siswa banyak, bukan mutu pendidikan diperoleh, tetapi kekacauan,” katanya.

Sejarah, kata Mulyadin, dulu hanya ada satu SDN. Pertumbuhan penduduk meningkat, masyarakat, tokoh masyarakat, pemuda, warga, komitmen memikirkan membangun sekolah baru.

“Kita dulu bangun sekolah ini susah payah, karena tuntutan kebutuhan banyaknya anak usia sekolah tidak mampu ditampung satu sekolah. Sekarang pemerintah mau merger, ini kan aneh,” herannya.

Siswa yang sekolah di dua SDN tersebut, jelas Mulyadin, tidak hanya asal Kelurahan Tanjung saja. “Tetapi siswa dari Kelurahan Paruga dan Melayu, juga sekolah di situ,” ungkapnya.

Dia meminta, Pemkot Bima tidak memaksa kehendak merger kedua sekolah tersebut. “Solusi keberadaan SMPN 13 Kota Bima, warga sarankan dibangun di sekitar TPI. Pemerintah bukan merger, tetapi membangun infrastruktur pendukung,” sarannya. (DED)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima, Drs Alwi Yasin, menegaskan merger SDN 29 Kota Bima, SDN 41 Kota Bima,...