Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Petani Desa Pandai Rebut Pupuk Bersubsidi

Suasana warga Desa Pandai kecamatan Woha rebutan pupuk subsidi.

Bima, Bimakini.- Merebut pupuk di atas truk, hal biasa dilakukan petani Desa Pandai Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Seperti yang terjadi saat jatah pupuk subsidi tiba pada pengecer desa setempat, Jumat (10/11/2017). Seolah tidak ada solusi mengatasi persoalan tersebut.

Pantauan wartawan, puluhan petani setempat berebut naik di atas truk, mereka menurunkan pupuk semampunya. Rumus yang berlaku pada saat itu, siapa cepat dan kuat dialah yang memeroleh banyak.

Tidak hanya kaum pria, kaum hawa, bahkan anak-anak terlibat merebut pupuk di atas truk. Namanya rebutan, ada saja kejadian yang memicu ketersinggungan diantara mereka.

Warga setempat, Amin Sewo, pingsan beberapa saat ditimpa pupuk seberat 50 kilogram. Kisahnya, Amin Sewo turun dari truk memikul karung pupuk, sementara warga lain, menarik karung pupuk di atas truk yang diinjak oleh Amin Sewo. Korban akhirnya terjatuh ditimpa pupuk yang dipikulnya.

“Bukan hanya kali ini saja, sudah sering terjadi,” ungkap Kepala Desa Pandai, H Puasa, yang turut menyaksikan kejadian tersebut.

Menurutnya, fenomena itu terjadi disebabkan faktor kesadaran masyarakat petani yang tidak tertib. “Bisa dilihat masyarakat masih rebutan,” celutuknya.

Dia sayangkan ketidakpatuhan masyarakat petani, padahal sudah disepakati sebelumnya akan dibagi rata setiap ada distribusi pupuk. “Per KK akan peroleh dua sak,” ucapnya.

Ketentuan itu, kata dia, berdasar hasil kesepakatan bersama dengan masyarakat petani. “Kita sudah upaya mengatur, tetapi dilanggar masyarakat petani. Seperti ini jadinya,” tuturnya.

Hal lain yang memicu reaksi masyarakat, menurut dia, ada kekuatiran petani saat musim tanam nanti tidak memeroleh pupuk.

“Mereka kuatir tidak menanam, kalau tidak ada pupuk. Sejauh ini, belum ada tanda perbaikan sistem menjawab kebutuhan pupuk,” ujarnya.

Dia meminta, pemerintah memerhatikan keadaan petani yang setiap tahunnya selalu mengalami kekurangan stok pupuk. “Kami sudah laporkan masalah ini pada wakil rakyat di DPRD,” ungkapnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Kelangkaan pupuk menjadi momok menakutkan bagi petani. Betapa tidak, rebutan pupuk urea subsidi di tiap pengecer yang ada di Bima menjadi tontonan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima menemui para pengecer serta para Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Sanggar, Kamis (27/01). Pertemuan ini membahas...

Hukum & Kriminal

Mataram, Bimakini.- Ikatan Mahasiswa Bima (IMBI) Mataram menggelar aksi demonstasi di depan Kantor Mapolda NTB, Kamis, (9/12) dimulai pukul 09.35 Wita.  Puluhan mahasiswa menggedor...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Pasca-unjuk rasa petani di Desa Bolo, Kecamatan Madapangga yang menyebabkan terjadinya blokade jalan lintas Bima Dompu hingga terjadi insiden bentrok, Sabtu (4/12)...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Buntut dari aksi hadang jalan yang dilakukan warga Desa Bolo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Sabtu (4/12). Pihak distributor CV Rahmawati menyalurkan pupuk...