Bima, Bimakini.- Sejumlah warga Desa Pandai, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima penerima manfaat program bedah rumah hingga Sabtu belum menerima pencairan dana. Mereka terpaksa mengutang sebagai biaya awal membangun rumah permanen. Namun, belakangan bantuan yang diterima dalam bentuk bahan material, bukan uang.
Informasi yang diperoleh, warga penerima manfaat program bedah rumah itu ditetapkan oleh Pemerintah Desa setempat. Mereka diarahkan menggunakan uang pribadi sembari menunggu pencairan dana.
Hingga Sabtu (11/11/2017), sejumlah warga penerima manfaat telah membangun rumah permanen dua kamar, tetapi belum menerima satu sen pun dana dari program tersebut.
Warga yang mendapat jatah bedah rumah panggung, belum berani merehab rumah karena belum memegang uang.
Kepala Desa Pandai, H Puasa, mengakui ada program bedah rumah di desa setempat. Data warga penerima manfaat murni dari Pemerintah Desa Pandai. “Pencairan anggaran hingga pekerjaan diambil alih dinas terkait,” ucapnya, kemarin.
Dia mengatakan, Desa Pandai menerima jatah bedah rumah sebanyak 20 unit pada tahun 2017 ini. Per Kepala keluarga (KK), jelasnya, menerima bantuan bedah rumah senilai Rp13,5 juta.
“Saya terima laporan baru 10 titik bedah rumah permanen yang menerima bantuan. Untuk bedah rumah panggung hari Senin depan,” katanya mengutip informasi Tim Bedah Rumah Kabupaten Bima.
Apakah bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai atau barang, dia mengaku tidak mengetahuinya persis. “Pemerintah Desa tidak pernah tahu soal itu, tetapi yang jelas 10 orang telah menerima barang,” ucapnya.
Berdasar pengakuan warga penerima manfaat, kata dia, bantuan yang diterima berupa barang yang diserahkan oleh instansi terkait kepada penerima bantuan.
Dia mengaku, tidak mengetahui siapa yang mengarahkan agar warga meminjam uang tetangga sebagai biaya awal membangun rumah permanen. “Silakan tanyakan kepada pekerja atau dinas terkait,” sarannya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.