Ancaman banjir mulai dikuatirkan warga Talabiu.
Bima, Bimakini.- Saat ini, warga di RT 01 dan RT 13 Desa Talabiu Kecamatan Woha kuatir terjadi musibah banjir menyusul terjadi penyempitan sungai dari pekerjaan pembangunan jembatan di jalur Talabiu-Dore. Selain itu, badan sungai sudah menipis akibat tergerus arus banjir tahun lalu.
Pantauan wartawan, lebar sungai yang mencapai 8 meter tersebut, kini sisa 2 meter pada titik pekerjaan pembangunan jembatan.
Perubahan tersebut terjadi, setelah dibuat jembatan darurat oleh kontraktor. Selain itu, tanah pada sisi kiri dan kanan di lokasi pekerjaan jembatan sudah dibongkar rata dengan aspal.
Hal itu, memicu kekuatiran banjir yang datang nantinya akan leluasa meluap ke permukiman warga tidak jauh dari lokasi dimaksud.
Banjir yang menggenangi permukiman warga pada tahun lalu, terjadi akibat luapan air dari titik jembatan yang sedang dibangun sekarang ini.
“Tahun lalu saja, tanah masih ada pada sisi kiri dan kanan di lokasi jembatan, air meluap menggenangi rumah warga. Apalagi, sekarang tanah sudah dibongkar, bayangkan saja seberapa parahnya nanti,” ucap warga setempat, M Ali.
Menyempitnya sungai akibat pemindahan jembatan darurat, sambungnya, juga memicu kekuatiran warga. “Selebar aslinya saja, air masih bisa meluap. Apalagi, sudah sempit sisa 2 meter seperti saat ini,” kuatirnya.
Pada beberapa titik badan sungai di sekitar desa setempat, sudah menipis dari lebar semula. Hal itu terjadi setelah tergerus arus banjir tahun lalu.
“Saya kuatir tahun ini akan jebol jika tidak diperbaiki secepatnya, sebelum terjadi banjir. Kalau badan sungai tersebut jebol, permukiman warga di RT 01 akan tenggelam,” sambung M Sidik.
Warga setempat berharap, pemerintah secepatnya mengantisipasi beberapa hal tersebut menghindari luapan air ke permukiman warga ketika terjadi banjir. “Bayangkan saja ketika terjadi banjir, tidak ada yang senang,” imbuhnya. (FIR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
