Bima, Bimakini.- PLT Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bima, H Abdul Muis, mengaku berkurangnya capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target, karena tidak didukung Sumber Daya Alama (SDA) yang dikelola.
Target PAD Dispar tahun 2017, kata dia, sebesar Rp397 juta lebih. Hingga per 31 Oktober 2017 baru tercapai Rp13 juta lebih.
“Minimnya capaian PAD disebabkan masih kurang SDA yang diberikan pada kami untuk dikelola. Contoh, pengelolaan obyek wisata Taman Kalaki, bukan hanya kita yang kelola, tetapi ada beberapa dinas lain yang mengelola,” jelasnya via hanphone.
Selain itu, sambung dia, kajian rencana target PAD pada event pacuan kuda sebesar Rp34 juta per tahun, namun hanya berlangsung dua kali. “Saat event kegiatan HUT Bima tidak ditarik tiket, karena kegiatan pemerintah dan ajang hiburan rakyat,” tampiknya.
Kendala lainnya, kata dia, seperti obyek wisata Oi Wobo di Kecamatan Wawo, pantai Lariti, Pantai Pink, Wadu Pa’a dan lain sudah masuk sebagai sumber Pendapatan Asli Desa (PADes). “Sarana dan prasarana penunjang pada sejumlah obyek wisata masih jauh dari harapan. Hal ini menjadi berdampak minimnya capaian PAD,” katanya.
Pada tahun 2018, pihaknya bersama DPRD Kabupaten Bima tengah menyusun rencana induk pengembangan program legislasi daerah yakni Peraturan Daerah (Perda) Tentang Pengelolaan Destinasi Wisata.
“Untuk mengelola destinasi wisata, maka perlu ada UPT sebagai teknis dinas yang mengelola destinasi pada sejumlah lokasi obyek wisata,” tuturnya.
Hal lain yang akan dilakukan, yakni memeromosi beberapa destinasi wisata agar nanti dikemas dalam bentuk festival pada tiga lokasi awal dan akan dikembangkan menjadi tujuh lokasi. “Salah satunya pantai Pink,” sebutnya. (PUL)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.