Bima, Bimakini.- Kesekian kalinya kelompok warga Desa Risa dengan warga Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima terlibat bentrok. Kali ini terjadi dua hari berturut-turut, Jumat (01/12) dan Sabtu (02/12). Dua orang dari kedua desa tertembak.
Hingga Ahad (03/12) siang, belum diperoleh informasi resmi penyebab bentrok hingga tengah malam dan kali yang kesekian itu. Warga Doro Lopi Desa Risa Bondan (15) tertembak bagian pipi saat bentrok Jumat malam, sementara warga Dusun Minte Dadibou Odin (12) tertembak bagian perut saat bentrok pada Sabtu (2/12) malam.
Kapolsek Woha, AKP Fandi AR, membenarkan kelompok kedua desa tersebut kembali terlibat bentrok dua hari berturut-turut, sejak Jumat malam dan dilanjutkan hari Sabtu malam, sehingga masing-masing satu warga mengalami luka tembak.
“Bondan (15) mengalami luka tembak saat bentrok hari Jumat dan Odin (12) tertembak saat bentrok hari Sabtu,” jelasnya ditemui Sabtu.
Fandi mengatakan, kedua kelompok warga saling memancing di tengah areal persawahan dengan suara tembakan Senjata Api (Senpi) rakitan dan menggunakan senter.
“Warga lain terpancing dan berkumpul di ujung persawahan sekitar lokasi. Selama dua hari, konsentrasi kelompok warga berujung aksi saling serang menggunakan panah dan Senpi rakitan,” jelasnya.
Selama dua hari itu pula, sambungnya, anggota Polsek Woha dibantu Polres Bima Kabupaten dan anggota Koramil Woha pencegahan siang maupun malam hari. “Kedua kelompok warga tetap saling memancing dan memicu suasana tegang,” tuturnya.
Upaya pencegahan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara tidak dihiraukan oleh kedua kelompok warga tersebut. “Kami halau agar tidak saling serang, tetapi tidak dianggap,” keluhnya.
Hingga Ahad (03/12), kedua kelompok warga masih tegang. Pada pukul 24.00 WITA, masih terlihat sebagian warga dari kedua kelompok bertahan di areal persawahan yang sesekali mengeluarkan tembakan Senpi rakitan. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.