Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Lebe Nae dan Khaotib Ikuti Pelatihan

Lebe Nae dan Khatib saat mengikuti kegiatan pelatihan.

Bima, Bimakini.- Sebanyak 36 aparat masjid khususnya Lebe Nae dan Khatib I, mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) tingkat Kabupaten Bima. Kegiatan yang bertajuk “Melalui Diklat Aparat Masjid Kita Wujudkan Aparat Masjid yang Berwawasan Managerial dan Profesional” dibuka oleh Bupati Bima yang diwakili Asisten I Setda Kabupaten Bima, Drs H Kurban di aula Pemkab Bima, Kamis (30/11).

Materi pelatihan yang berkaitan dengan strategi pengembangan masjid dan peningkatan potensi aparat masjid oleh, Drs M Syathur, sedangkan Syech Fathurrahman, S.Ag, MH berkaitan dengan Pengembangan Ekonomi Umat.

Kata M Syathur, saat ini fungsi masjid sebagai pembinaan umat belum optimal karena keimanan yang tertanam di hati umat belum mampu menggerakan kehidupan manusia, terbukti saat ini jumlah masjid cukup banyak, tetapi nafsu lebih menguasai umat dibandingkan kekuatan iman untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Demikian pula terhadap kelompok-kelompok strategis belum berpihak pada pengembangan umat itu sendiri.

Oleh karena itu, katanya, perlu ada strategi peningkatan potensi spiritual, keilmuan, dan mental umat melalui peningkatan kualitas keimanan dan keilmuan aparat masjid. “Kita berharap ke depan pemerintah juga perlu memerhatikan kesejahteran aparat masjid di Kabupaten Bima,” ujarnya saat menyampaikan materi di aula Pertemuan Kantor Pemkab Bima, Kamis (30/11).

Hal senada dikemukakan pemateri dari Kemenag Kabupaten Bima, Syech Fathurrahman, S.Ag, MH. Saat ini jumlah masjid dan Mushalla di Kabupaten Bima cukup banyak. Namun, belum dibarengi dengan pembinaan dan kualitas aparat masjid dan jamaahnya. Oleh karena itu, perlu ada strategi mendata identitas jamaah, kondisi jamaah, dan potensi diri jamaah. Mereka juga perlu dibina berkaitan dengan keilmuan dan karakter, kemudian pengembangan potensi aparat masjid dan potensi jamaah dan umat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kita juga memerlukan pemberdayaan potensi ekonomi umat untuk mewujudkan aparat masjid yang berwawasan managerial dan professional,” katanya.

Bagaimana komentar peserta berkaitan dengan diklat aparat masjid tingkat Kabupaten Bima? Lebenae Sanggar masjid Besar Al Munawwar Kore Sanggar, Emon Sulaiman, menilai pembangunan masjid di Kabupaten Bima sangat diperhatikan oleh pemerintah, bahkan setiap masjid mendapatkan bantuan puluhan hingga ratusan juta, tetapi untuk aparat masjid dan mushalla sebagai pembinaan jamaah dan umat belum optimal.

“Kita senang jika ada pertemuan seperti ini dan mendapatkan uang saku plus transportasi hingga ratusan ribu seperti ini. Apalagi jika ada pertemuan dua kali hingga beberapa kali terhadap aparat masjid dan mushalla lebih baik lagi,” katanya dan diamini Lebenae Tawali Kecamatan Wera, H Abdullah Thayib. (NAS)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait