Bima, Bimakini.- Serikat Guru Indonesia (SGI) Kabupaten Bima, menggelar Diskusi Refleksi Akhir Tahun tentang Pendidikan di Kabupaten Bima, Senin (25/12). Kegiatan dihadiri Pengurus DPD SGI Bima, Korwil dan anggota.
Pembicara dalam dikusi itu, Damhuji, M.Pd, M.A menyampaikan, Visi-Misi Pendidikan Bima RAMAH belum terwaujud. “Belum memenuhi harapan masyarakat Kabupaten Bima, itu dapat dilihat dari banyaknya persoalan pendidikan yang tidak melibatkan setiap elemen,” bebernya di Palibelo.
Sejauh ini, kata dia, belum terjalin sinergi antarelemen pendidikan dengan eksekutif dan legislatif. “Ini belum dilakukan Pemerintah Kabupate n Bima, sehingga pendidikan belum mendekati Visi Misi Bima Ramah,” kata dia.
Pembicara lainnya, Dr Juwaidin Ismail, MPd mengatakan, pendidikan pada khususnya di Dikbudpora Kabupaten Bima, memiliki persoalan internal dan eksternal. Pendidikan juga harus dikelola dengan niat yang baik.
“Pendidikan jangan dijadikan proyek oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, budaya pungli jangan sampai merusak tatanan pendidikan kita. Patut menjadi catatan kita kepala sekolah jangan lagi berfungsi sebagai pimpinan proyek disekolahnya,” ujarnya.
Kata dia, mutu dan kualitas guru harus diperhatikan. Sertifikasi guru harusnya bertujuan untuk menyejahterakan yang dibarengi dengan peningkatan kinerja guru.
Ketua SGI Kabupaten Bima, Eka Ilham, M.Si,mengatakan, persoalan mutu pendidikan baik SDM kepala sekolah, guru dan siswa menjadi perhatihan. SGI Kabupaten Bima selama ini menggelar berbagai kegiatan sebagai langkah kongkrit memotret dinamika pendidikan di Bima.
SGI juga, kata dia, melakukan advokasi, seperti sertifikasi yang tertunda, membantu guru yang terhambat SK-nya dan rekening yang non aktif, serta persoalan dapodik. “Persoalan ini kami selesaikan di pusat melalui Federasi Serikat Guru Indonesia untuk dapat menyelesaikan persoalan para guru sertifikasi ini baik PNS dan Non PNS. Semua dapat diselesaikan,” ujarnya.
Harapannya, Tahun 2018 SGI Kabupaten Bima sebagai Organisasi Profesi akan menjadi mitra kritis bagi pemerintah. Juga menjadai organisasi yang memerjuangkan nasib guru.
Hasil diskusi akan menjadi rekomendasi ke Pemda Kabupaten Bima. Termasuk meminta pembangunan Balai Pelatihan Guru (BPG), sebagai langkah taktis untuk menyiapkan guru profesional sejak dini. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.