Bima, Bimakini.- Bencana angin kencang disertai hujan melanda Bima, Senin (29/1), menyebabkan 6.992 Hektare (Ha) tanaman jagung warga di empat kecamatan rusak.
Tanaman jagung warga di Kecamatan Donggo yang rusak seluas 4.043 Ha, di Kecamatan Bolo seluas 439 Ha, Kecamatan Soromandi seluas 1.570 Ha, dan Kecamatan Madapangga mengalami rusak berat seluas 940 Ha. Untuk data rusak sedang dan ringan di kecamatan setempat belum final.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Syahrial, Sp, menjelaskan berdasarkan pendataan dampak angin kencang disertai hujan menyebabkan 4.043 Ha, dari total luas lahan 11.950, tanaman jagung warga di Kecamatan Donggo rusak.
“Terdiri dari 480 hektare tanaman jagung petani di Desa Ndano Nae, Desa Bumi Pajo ada 625 hektar, di Desa Rora seluas 635 hektare,” urainya dihubungi via telepon, Selasa.
Selain itu, sambungnya, luas lahan tanaman jagung di Desa Palama rusak 175 Ha, Desa Mbawa rusak seluas 1.286 Ha, Desa Mpili rusak seluas 144 Ha, Desa O’o rusak seluas 222 Ha, di Desa Kala rusak seluas 306 Ha, Desa Doridungga rusak seluas 170 Ha.
“Tanaman petani yang rusak di kecamatan lain masih didata oleh tim,” jelasnya.
Hasil pendataan itu, kata Syahrial, akan dilaporkan pada Bupati Bima. “Data tanaman jagung yang rusak di Kecamatan Donggo sudah dilapor pada Bupati, bahkan telah ditinjau langsung,” tambahnya.
Kepala BPP Kecamatan Bolo, Ibrahim, SPKP, menyebutkan total tanaman jagung di Bolo yang rusak seluas 439 Ha lebih.
“Jumlah tersebut gabungan rusak ringan, sedang, dan parah. Rusak ringan 93 hektare, rusak sedang 86 hektare dan rusak berat 260 hektare lebih,” sebutnya dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (30/1).
Dia mengatakan, data tersebut berdasar hasil pantauan PPL pada masing-masing desa di Kecamatan Bolo. “Tanaman jagung terluas yang rusak di Desa Tumpu ada 186 hektare, Desa Tambe seluas 102 hektare, dan Desa Kananga 91 hektare,” urainya.
Kepala BPP Soromandi, Paiman, SP, menjelaskan total lahan tanaman jagung yang rusak seluas 1.570 Ha. Seluas 695 Ha kategori rusak ringan, sebanyak 508 Ha rusak sedang, dan seluas 367 Ha rusak berat.
“Tanaman jagung di Desa Wadu Kopa seluas 250 hektare rusak berat kemudian di Desa Kananta seluas 50 hektare,” pungkasnya dihubungi via telepon, Selasa.
Kepala BPP Madapangga, Hj Atikah, SPt, menyebutkan sebanyak 940 Ha tanaman jagung warga yang mengalami rusak berat. “Untuk rusak sedang dan ringan, datanya belum final,” sebutnya dihubungi via WhatsApp, Selasa.
Data itu berdasar hasil monitoring PPL masing-masing desa. “Desa Monggo yang mengalami rusak berat seluas 310 hektare kemudian Desa Ndano seluas 300 hektare,” ungkapnya.
Di Desa Mada Wau, sambungnya, tanaman jagung yang rusak berat seluas 120 Ha. “Dari 11 desa yang menanam jagung tahun ini, petani di Desa Campa, Woro dan Tonda tidak parah,” tambahnya. (YAN/PUL)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.