Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Formap Demo Minta TPA Waduwani Ditutup

Bima, Bimakini.- Massa mengatas nama Forum Mahasiswa dan Pemuda (Formap) Desa Waduwani Kecamatan Woha menggelar demo di Kantor Kecamatan Woha, Kamis (22/2), minta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di desa setempat ditutup.

Aksi perwakilan pemuda desa setempat itu menyusul terjadi pencemaran lingkungan dan lahan pertanian warga dari limbah sampah.

Saat massa aksi hendak menuju Kantor Kecamatan Woha, di tengah jalan mereka berpapasan dengan truk pengangkut sampah. Mobil itu dihentikan agar tidak membuang sampah di TPA.

Orator Gufran, mengatakan keberadaan TPA di Desa Waduwani membawa virus bagi masyarakat, karena telah mencemari lingkungan maupun lahan pertanian warga.

Bahkan, Desa sekitar TPA terdampak pembuangan sampah. “Kami minta tanggung jawab pemerintah kecamatan, instansi terkait dan pemerintah kabupaten bima menyikapi dampak yang dialami masyarakat dan petani,” pintanya di depan Kantor Kecamatan Woha.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Massa mengancam akan menuntut permanen TPA Waduwani, apabila pemerintah tidak merespon keinginan mereka.

Menurut Gufran, kehadiran TPA di Desa Waduwani tidak sesuai amanat Undang-undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan, Pengelolaan Lingkungan Hidup dan UU Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

“Keinginan kami, kemerintah kabupaten harus menonaktifkan TPA. Keberadaan TPA murni merusak lingkungan dan lahan petani, apabila tidak percaya silakan turun lokasi,” tegasnya.

Usai berorasi beberapa saat, massa aksi audensi di Kantor UPT Persampahan Woha. Saat audensi, Camat Woha, Chandra Kusuma, pihaknya hanya memfasilitasi aspirasi massa, keputusan akhir pada instansi terkait.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“TPA tersebut pernah kita bahas untuk dikelola dengan baik, namun belum ada warga yang mau,” katanya.

Kepala UPT Persampahan Woha, Burhanudin, ST, mengatakan tahun 2018 ini akan ada pembangunan pos jaga dan normalisasi sungai mulai dari lokasi TPA menuju jalan raya agar permasalahan di lokasi TPA teratasi.

“Kami sudah mengatasi masalah sejak UPT persampahan dan UPT ini hadir di Woha, hanya saja upaya kami ini membutuhkan proses dan tahun ini baru ada Jawaban soal itu,” katanya.

Pantauan wartawan, massa aksi memaklumi klarifikasi Camat Woha dan Kepala UPT Persampahan, namun massa aksi akan mengancam akan menutup lokasi TPA, apabila tidak terealisasi. (MAN)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait