Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Metode “Peta Pikiran” Guru SDN Sondosia Raih Juara III Tingkat NTB

Kabid Dikdas Dikbupora Kabupaten Bima, Hj Jubaidah saat menyerahkan hadiah kepada Husni, SPd, pemenang ketiga Lomba Inovasi Tingkat NTB, Kamis.

Bima, Bimakini.- Guru SDN Sondosia, Husni,Spd menorehkan prestasi bidang pendidikan. Dia mampu menciptakan metode pembelajaran literasi, yang mudah dipahami anak didik. Buah pikirannya menempatkannya meraih juara ke-III tingkat Provinsi NTB bidang Literasi.

Husni mendapatkan uang tunai Rp8 juta. Juga  piagam penghargaan dan sejumlah bingkisan.

Penyerahan hadiah tersebut  oleh Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikas) Dikbudpora Kabupaten Bima, Hj Jubaidah, disela pertemuan Fasilitator Daerah (Fasda) di Rumah Inovasi, Kamis (8/2/2017).

Kabid Dikdas Dikbudpora Kabupaten Bima, Hj Jubaidah mengaku bangga dengan prestasi yang diraih guru SDN Sondosia ini. Inovasi yang dilahirkannya dapat mendorong peningkatan kualitas anak didik.

Diharapkannya, guru yang lain dapat terus menciptakan inovasi pembelajaran. Penilaian inovasi dari para guru rutin dilakukan, bahkan hingga jenjang nasional. Kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan guru di Kabupaten Bima, untuk terus menciptakan inovasi pembelajaran yang baru.

Nah, Seperti apa pembelajaran inovasi yang diciptakan guru Bahasa Indonesia SDN Sondosia, Husni, SPd ini? Pria kelahiran 12 Juni 1970 itu,  berhasil membuat metode baru pembelajaran Bahasa Indonesia “Peta Pikiran”.

Dijelaskannya, Peta Pikiran adalah suatu metode pembelajaran yang memaksimalkan fungsi penginderaan dan kerja otak siswa dalam menghubungkan dan mengembangkan ide. Pengembangan melalui satu ide dengan lainnya  berdasarkan media pembelajaran yang digunakan.

Kata Husni, metode peta pikiran dapat merangsang kemampuan berbahasa dan menulis anak-anak menggunakan berbagai media. Baik media buatan manusia maupun media alami.

Misalnya, menggunakan  buah pisang sebagai media pembelajaran. Guru menyiapkan buah pisang asli dan gambarnya. Siswa selanjutnya mencicipi  buah pisang. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai cara membuat peta pikiran dan media buah pisang.

Selanjutnya, kata dia, siswa membuat peta pikiran dengan mengembangnya menjadi sebuah karya tulis sederhana. Pada akhirnya siswa mempresentasikan tulisannya.

Cara ini, kata dia, mampu memotivasi siswa lebih aktif belajar. Interaksi dengan guru juga lebih bagus. Siswa  belajar untuk tidak canggung atau sungkan. “Siswa dirangsang menggunakan bahasa,” terangnya.

Dalam percobaan yang dibuatnya, siswa diminta untuk mengamati buah pisang yang mentah dan matang. Selanjutnya mencicipinya dan menulis apa yang diamati dan dirasakan.

“Menulis pengamatannya, seperti warna buah pisang, rasa buah pisang yang mentah dan matang. Siswa pun menjadi tahu, meskipun kadang menggunakan bahasa ibu, baru menjelaskan ke dalam bahasa Indonesia,” terangnya. (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima menggelar Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Kota Bima, Rabu 26 November 2021. Kegiatan yang dilaksanakan...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Lima sekolah yang ada di Kecamatan Bolo mendapat bantuan fasilitas penunjang dari Kemendikbud RI berupa perangkat Laptop, Printer, Invocus  dan Modem. Kelima...

Pendidikan

Bima, Bimakini.-  Kegiatan rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat di SDN Sondosia tidak memasang papan informasi. Hal itu menjadi pertanyaan publik...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Jika sebelumnya guru-guru yang tergabung dalam Fasilitator Daerah (FASDA) Rintisan Gerakan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (GEMBIRA) mengikuti pelatihan tingkat...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Sejumlah guru yang mengikuti ujicoba modul kesadaran Fonologis di SDN Inpres Kalampa 1, Kecamatan Woha, merasakan manfaatnya. Kegiatan Program INOVASI itu melibatkan...