Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

PLUT Siapkan Konsultan bagi UKM

Produk UKM yang dipajak di PLUT Kota Bima.

Kota Bima,  Bimakini.- Untuk mendukung pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM),  Pusat Layanan Usaha Terpadu  (PLUT) Kota Bima membuka konsultasi pengembangan usaha mikro. Konsultasi ini dibuka, karena kerap usaha berhenti di tengah jalan.

Manajer PLUT UMKM Kota Bima, H Yusuf, SE mengatakan, konsultasi dan bimbingan ini dilakukan oleh tim konsultan. Konsultan ini membidangi SDM, kelembagaan, pembiayaan, pemasaran dan produksi.

“Permasalahan setiap usaha ini berbeda, untuk itu ada lima konsultan yang akan memberikan bimbingan pada warga yang membutuhkan,” ujarnya di PLUT, Jumat.

Dijelaskannya, sistim kerja konsulatan ini melakukan analisa permasalahan yang diadukan oleh pelaku usaha. Kemudian memilah persoalan yang dihadapi.

Selanjutnya, kata dia, melakukan pembagian tugas atas masalah yang dihadapi. Misalanya masalah manajemen, jadi konsultan yang bergerak dibidang tersebut akan mencarikan solusi terhadap asalah yang dihadapi.

Pendampingan dan konsultasi ini, kata dia, tidak hanya dilakukan di kantor. Tim juga akan turun langsung kelapangan. “Ini untuk mengetahui seperti apa kondisi usaha tersebut guna mengetahui langkah apa yang harus segera dilakukan,” terangnya.

Terpisah, Kepala Diskoperindag Kota Bima, Nurjanah, SSos mengatakan, disamping konsulatasi dan pembinaan diberikan juga berbagai bantuan. Mulai dari peralatan produksi hingga kemasan produk.

Bantuan dari APBD Kota Bima dan kerja tim PLUT akan dimaksimalkan. “Untuk memperkuat produksi dan pemasaran berbagai pelatihan juga dilakukan. seperti pelatihan pengolahan limbah, pemasaran secara online dan lainnya,” pungkasnya.

Semua ini, kata dia, dilakukan hanya untuk meningkatan jumlah wiraswasta di Kota Bima. Harapannya, tingkat ekonomi warga bisa lebih naik lagi.(DED)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait