Bima, Bimakini.- Banjir yang merendam rumah warga di Desa Tambe Kecamatan Bolo, Senin (05/3), tidak hanya menyisakan trauma, juga merusak puluhan hektare tanaman petani.
Berdasar data yang dihimpun aparatur desa setempat, puluhan hektar lahan pertanian di So Waca Rima, So Kajuji, dan So Lante tanaman jagung dan padi menjadi rusak dan terancam gagal panen.
“Akibat banjir saat itu, sebagian hasil jagung yang sudah dipanen hilang terseret arus air,” ucap Kepala Dusun (Kadus) III, Irwan Yusuf, dikonfirmasi Rabu (07/3).
Tanaman pertani di sejulah watasan itu menjadi rusak diterjang banjir. “Tanaman petani yang rusak mencakup tanaman padi dan jagung,” sebutnya.
Untuk tanaman padi, di watasan So Waca Rima dan Lante, ada yang sedang panen, baru ditanam, dan sebagiannya sedang berbulir.
Sedang, tanaman jagung di So Kajuji, rata-rata menjelang panen, karena sudah berumur sekitar 90 hari. “Jagung yang dijemur di lapangan ikut direndam banjir,” urainya.
Salahsatu pemilik jagung di So Waca Rima, Buhari, mengaku 1 hektar lebih tanaman jagung miliknya rusak akibat banjir. “Jika ditaksir, kerugian sekitar Rp30 juta,” akunya.
Dia pasrah atas musibah itu, karena takdir yang tidak bisa dielak. “Musibah adalah ujian dari Allah. Sebagai seorang hamba, kita ikhlas menerimanya,” katanya.
Kaur Keuangan Desa Tambe, Anwar, membenarkan hal itu. Banjir itu disebabkan meningkatnya curah hujan di pegunungan Kecamatan Donggo.
Dia mengakui, pada tahun-tahun sebelumnya, intensitas hujan di wilayah Donggo sering terjadi seperti saat ini, namun tidak menyebabkan banjir seperti kali ini. “Banjir terjadi karena ulah warga yang membabat hutan untuk lahan pertanian,” tudingnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.