Wabup Bima, H Dahlan
Bima, Bimakini.- Wakil Bupati (Wabup) Bima, Dahlan M Noer, mengatakan faktor kemiskinan sangat rentan memicu konflik. Hal itu disampaikan saat acara Musrenbang di aula Vokasi Mataram Sondosia, Rabu (21/3).
“Berbagai aksi protes dan konflik sosial marak terjadi akibat menuntut kebijakan. Pada tahun 2019 nanti akan diprioritaskan hal yang fundamental,” tegasnya.
Dia mengatakan, keluhan masyarakat harus teratasi dengan semangat bekerja lebih serius, apabila semua bidang berfungsi harapan akan terwujud.
“Rasa malas paling susah dilawan, tetapi kalau tidak dilawan, akan lebih susah untuk membangun Kabupaten Bima. Bima RAMAH akan terwujud, apabila semua terus bekerja,” tuturnya.
Selama ini, tidak hanya Bupati dan Wakil Bupati Bima saja yang harus berpikir membangun, namun mulai OPD, Camat, Kepala Desa hingga masyarakat ikut bekerja sama menuntaskan persoalan sosial.
“Terutama kemiskinan. Karena kemiskinan rentan terjadi konflik. Potensi dan aspirasi masyarakat desa harus teratasi cepat, seperti kasus kemiskinan, cepat menjadi viral. Semua kepala desa agar melaporkan langsung masalah di desa agar tertangani cepat,” pintanya.
Menurutnya, Kabupaten Bima mau diarahkan ke mana, bergantung pemerintah, namum era kepemimpinan sekarang harus bergerak maju membawa perubahan positif bagi masyarakat Bima.
“Sekarang mau pilih pemerintahan yang mana, bergerak mundur, diam di tempat atau bergerak maju mengalahkan tantangan. Kalau saya berprinsip, akan terus maju untuk perubahan walau ada tantangan, demi harapan masyarakat,” tegasnya.
Dia mencontohkan, ada beberapa kasus yang dilaporkan Kepala Dinas, pegawai tidak masuk kerja tetapi tetap terima gaji.
“Kalau seperti ini, artinya pegawai bergerak mundur, dikategorikan melanggar Undang-undang ASN, bahkan melanggar Undang-undang anti korupsi. Orang tidak berkeringat, gajinya dibayar terus menerus. Saya akan sikapi, karena ini kategori pelanggaran dan korupsi,” terangnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
