Kota Bima, Bimakini.- Rombongan tim penilai lomba Kelurahan terintegrasi tahun 2018 Kota Bima, Rabu (30/5) melanjutkan penilaian di Kelurahan Matakando, Kecamatan Mpunda.
Kelurahan Matakando dipilih mewakili Kecamatan Mpunda untuk lomba penilaian Kelurahan Terintegrasi Tingkat Kota Bima.
Ketua Tim Rombongan Penilai, H Faharuddin SSos disambut meriah warga setempat. Lurah Matakando, RR Mohammad Irwan, berharap dapat menjadi duta Kota Bima.
Lurah menyampaikan sejumlah potensi yang ada di Matakando di depan tim penilai. Seperti aktifitas perusahaan pembuat genteng, batubata dan tenun, serta pembuatan kue.
Selain itu, kata dia, ada kebersamaan warga di tiga lingkungan di Kelurahan Matakando dalam menyambut lomba ini. Yakni, lingkungan Tolotando, Rabantala dan Sonco Lela.
“Matakando terletak dipinggir gunung Kota Bima, tapi memiliki banyak potensi yang masih membutuhkan sentuhan pemerintah,” ujarnya.
Dikatakannya, beberapa potensi usaha yang dimiliki masyarakat dan kini masih terus bertahan, seperti mebeleur, aneka kue, tenun, pembuatan genteng dan batu bata. Kesemua usaha tersebut turut membawa dampak perubahan bagi masyarakat setempat, karena mampu meningkatkan perkonomian rumah tangga.
“Usaha yang telah dijalankan tersebut tentu akan bermanfaat, bila pemerintah juga melirik potensi ini untuk dapat mengembangkannya secara bersama. Baik itu bantuan tambahan modal, dan juga peralatan sebagai penunjang kerja,” tuturnya.
Dengan berbagai potensi usaha dan pariwisata tersebut, dia berharap kelurahnnya mampu meraih nilai tertinggi. Menjadi yang terbaik untuk mewakili Kota Bima dalam ajang yang sama di tingkat Provinsi NTB.
“In sha Allah Kelurahan Kami akan menjadi yang terbaik, setelah melihat persiapan serta menampilkan beberapa potensi yang telah dimiliki,” tambahnya.
Sementara itu Kabag AP Setda Kota Bima H Fahruddin menambahkan, Kelurahan Matakando menjadi peserta ke-4 yang dinilai. Kamis (31/5) akan menilai peserta terakhir untuk dinilai, yaitu Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat.
“Seluruh tim panitia akan bekerja secara profesional, dalam memberikan penilaian berdasarkan kesiapan yang telah dipersiapkan peserta lomba. Maka hasil penilain kedepan tentu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi tim penilai dilapangan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara resmi,” tegasnya.
Dijelaskannya, tahun ini merupakan lomba kelurahan yang terintegrasi. Didalamnya termasuk mengenai posyandu dan kemanan serta ketertiban.
“Sehingga tim penilai lomba akan langsung menilai mengenai apa saja ada di lapangan selain lomba kelurahan pun kaitan dengan posyandu dan keamanan dan ketertiban,” terangnya.
Lomba ini, kata dia, menjadi rutinas tahunan dari tingkat RT sampai nasional. Sesuai aturan menteri dalam negeri, tujuannya untuk evaluasi. “Mengukur keberhasilan pembangunan pemerintah dan masyarakat dalam dua tahun terakhir, yaitu 2016-2017 apakah ada peningkatan termasuk administrasi kelurahan,” ujarnya.
Disebutkannya, ada tiga hal yang dinilai oleh tim. Akan menilai sesuai kondisi real yang ada, termasuk administrasi. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.