Bima, Bimakini.- Layang-layang menjadi salah satu kegemaran masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak. Namun, rupanya laying-layang bisa membahayakan keselamatan penerbangan. Termasuk melepas balon udara, dapat mengancam penerbangan juga.
Untuk itu, Plt Kepala Bandara Bima Sutarmin, SAP mengharapkan, agar masyarakat di sekitar bandara dapat memerhatkan hal ini. Agar penerbangan di Bandara Bima aman dan lancar.
Dikatakan Sutarman, hal ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat sekitar bandara. Pada bulan Ramadan, pihaknya melakukan Safari Ramadan di sejumlah desa di Kecamatan Woha dan Palibelo.
Selain bertujuan untuk silaturrahmi, juga menyosialisasikan keselamatan pernerbangan dari layang-layang dan balon udara. Bahkan, dalam kegiatan Safari Ramadan itu melibatkan sejumlah maskapai penerbangan.
“Sasarannya utamanya adalah masyarakat di Desa Padolo Kecamatan Palibelo dan Desa Talabiu Kecamatan Woha,” ujarnya.
Desa-desa itu masuk dalam kawasan keselamatan operasi penerbangan. Warga diminta untuk tidak bermain layang-layang dan melepas balon udara.
Dijelaskannya, ada 16 penerbangan setiap hari di Bandar Udara Bima. Kondisi ini cukup tinggi bagi penerbangan sekelas bandara Bima.
Apalagi, kata dia, keberadaan bandara Bima berada di tengah-tengah perkampungan warga. Sehingga aktifitas warga yang bermain layang-layang dan melepas balon ke udara sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
“Kami memohon dukungan masyarakat untuk mengingatkan saudara-saudara kita agar tidak bermain layang-layang dan melepas balon ke udara,” pintanya.
Sutarmin menjelaskan, keberadaan senar layang-layang cukup riskan jika mengenai badan pesawat. Apalagi jika masuk ke baling-baling. Tentu akibatnya sangat fatal, karena baling-baling pesawat tidak bisa berfungsi dan bisa menyebabkan kecelakaan.
“Mari kita sama-sama menjaga keselamatan para penumpang dan juga masyarakat sekitar bandara,” ajak pria kelahiran Sumbawa ini.
Dia mengimbau tokoh masyarakat agar bisa mengingatkan anak-anaknya untuk tidak bermain layang-layang dan balon udara.
“Ada 70-120 nyawa penumpang yang dipertaruhkan dalam satu kali penerbangan. Oleh karena itu, mohon bantuan masyarakat agar mengingatkan lagi anak-anak kita,” harapnya.
Selain itu, dia juga menyosialisasikan tentang candaan mengenai bom saat memasuki areal bandara. Sutarmin mengimbau agar warga dan penumpang tidak bercanda mengenai bom saat berada di dalam pesawat dan termina bandara. Karena jika gurauan itu dilakukan akan menghambat penerbangan walau itu hanya main-main.
“Mohon kata-kata bom itu bisa dihindari saat berada di bandara,” harap dia.
Soal warga yang punya tambak di sekitar areal bandara, juga tidak luput dari sosialisasi safari. Menurut Sutarmin, memang tidak boleh areal bandara seperti lintasan dilalui warga khususnya petani tambak.
“Tapi hal ini kami sudah ngatur jadwal keluar masuk petani tambak di bandara. Kami sudah siapkan mobil antar jemput bagi peani tambak pada jam-jam yang memang sudah kami tentukan,” pungkasnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.