Bima, Bimakini.- Kementrian Perhubungan RI akan memerioritaskan perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Sultan M Salahuddin Bima, tahun 2019. Hal itu disampaikan Plt Kepala Bandar Udara Sultan M Salahuddin Bima, Sutarmin, SPt, Rabu (18/7).
“Kemarin saya berkoordinasi di Kementrian Perhubungan di Jakarta, Hasil pertemuan itu, tidak ada alasan lagi, tahun 2019 diprioritaskan mulai pekerjaan karena anggaran sudah ada,” jelasnya di ruang kerjanya kepada BimaEkspres.
Kata dia, Pembahasan anggaran sudah selesai oleh Kementerian. Selama ini yang menjadi masalah adalah pengalihan sungai yang akan dilintasi landasan pacu. Karena ada kesanggupan Pemda untuk pembebasan, maka dana dialokasikan.
“Kalau ini batal karena pengalihan sungai, maka usaha kita percuma, bukan hanya kegagalan Bandara namun kegagalan Pemda juga,” ungkapnya.
Kata dia, upaya Bandara Bima mengajukan perpanjangan landasan pacu pesawat sejak tahun 2013. Namun pemerintah pusat menanyakan proses pengalihan sungai yang menjadi penghalang, sebab itu menjadi kunci.
“Pembebasan lahan selesai 2012. Setelah itu kami ajukan perpanjangan landasan ke pusat. Dua tahun terakhir Pemerintah Pusat sudah berupaya dan akan diprioritaskan tahun depan,” katanya.
Karena ingin rencana itu terealisasi, pihaknya sudah berkoordiansi dengan Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Bappeda NTB. “Pemda juga sudah berkordinasi. Hasil rapat bersama Sekda dan BWS. Rencana relokasi sungai dilakukan tahun ini, tapi belum terlihat sampai hari ini,” ungkapnya.
Kata dia, Bandara sudah mencari dan menyediakan dana, Pemda telah menyanggupi pembebasan lahan terkena dampak pengalihan sungai. Sementara BWS tugasnya merelokasi sungai.
“Sungai yang ada dialihkan ke muara laut, sudah ada peta rencana pengalihan sungai, tinggal action saja dari pihak BWS. Tapi sampai sekarang belum ada tanda, kalau ditunda karena sungai belum dialihkan, sayang dana sudah di depan mata,” pungkasnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.