Bima, Bimakini.- Sejumlah guru yang mengikuti ujicoba modul kesadaran Fonologis di SDN Inpres Kalampa 1, Kecamatan Woha, merasakan manfaatnya. Kegiatan Program INOVASI itu melibatkan sejumlah guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Salah satu peserta uji coba modul dari SDN Inpres Kalampa 1, Ahmad mengaku senang dengan adanya kegiatan itu. Terutama upaya membangun kesadaran fonologis.
“Kesadaran fonologis ternyata penting dibangun, agar bisa membedakan suku kata dalam kata dan kata dalam kalimat. Ini bagus untuk mengawal peningkatan kemampuan literasi siswa,” ungkap Ahmad, beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, modul kesadaran fonologis juga dianggap dapat membantu siswa mengenal bunyi huruf.
Hal sama disampaikan, Turayah, guru SDN Kalampa 2. Dikatakannya, penerapan modul kitu dapat membantu siswa membangun kesadaran fonologis. Terutama meningkatkan kemampuan siswa untuk mengenal bunyi huruf.
“Modul ini penting untuk membantu siswa agar lebih lancar mengucap bunyi dan menulis kata, sehingga siswa diharapkan dapat lebih mudah memahami kata yang diucapkan,” tambah Turayah.
Rencananya, kegiatan ujicoba ini akan dilanjutkan dengan implementasi keseluruhan program rintisan GEMBIRA. Implementasi akan dilakukan di tujuh sekolah mitra di Kecamatan Woha, lima sekolah di Kecamatan Bolo, tiga sekolah di Kecamatan Belo, tiga sekolah di Kecamatan Wawo, dan tiga sekolah di Kecamatan Langgudu.
Diharapkan proses implementasi setiap aktivitas di Kabupaten Bima dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa, khususnya melalui pengaplikasian penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa menghilangkan bahasa lokal, bahasa Mbojo. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.