Mataram, Bimakini.- Tiga kali guncangan gempa berkekuatan 6,4 SR, 7,0 SR dan 6,2 SR yang melanda Pulau Lombok, meninggalkan duka bagi masyarakatnya. Di samping meratakan rumah penduduk juga merusak fasilitas lainnya, seperti infrastruktur, lembaga pendidikan dan tempat-tempat ibadah.
Duka lain yang ditinggalkan oleh gempa Lombok, adalah sebanyak 596 tempat ibadah dilaporkan rusak berat dan ringan. Seperti di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 405 unit dalam kondisi rusak berat/ambruk rata dengan tanah, 70 di Kabupaten Lombok Barat, 34 di Kabupaten Lombok Tengah, 78 di Kabupaten Lombok Timur dan 9 di Kota Mataram.
Jumlah tersebut sesuai data yang dikeluarkan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB pertanggal 14 Agustus 2018, belum termasuk tempat ibadah lainnya yang belum di daftar tentang kerusakannya.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Nasruddin, akan melaporkan dan berusaha berkoordinasi dengan Menteri Agama RI, agar dapat diberikan sumbangan untuk memperbaiki tempat ibadah tersebut. “Saya akan melaporkan kondisi tempat ibadah ini kepada Menteri Agama RI”, ungkap H. Nasruddin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
“Saya minta kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat, khususnya yang terkena musibah gempa untuk tetap bersabar dalam menghadapi cobaan ini”, harap Nasruddin.
Di samping tempat ibadah, fasilitas bangunan kantor pun ikut rusak imbas dari goncangan gempa Lombok, seperti 19 Kantor Urusan Agama Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 5 unit, Kabupaten Lombok Barat sebanyak 5 unit, Kabupaten Lombok Tengah 1 unit, Kabupaten Lombok Timur sebanyak 7 unit dan di Kota Mataram sebanyak 1 unit. PUR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.