ilustrasi
Dompu, Bimakini.- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Dompu meminta kepada Bupati Dompu untuk menunda vaksinasi Imunisasi Measles Rubella (MR). Penundaan itu disampaikan melalui surat tertanggal 24 Dzulkaidah 1439 H atau 6 Agustus 2018, Nomor 13/MUI-DPU/VIII/2018 Perihal Penundaan Vaksinasi MR.
Ketua MUI Dompu DR (HC) H Abdulah Arsyad, SAg mengatakan, telah mengeluarkan surat permohonan penundaan imunisasi MR kepada Bupati Dompu.
Permohonan penundaan itu tambah Abdullah Arsyad, juga ditembuskan ke DPRD Kabupaten Dompu, Ketua MUI Provinsi NTB, Kementerian Agama Kabupaten Dompu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu.
Dijelaskannya, penundaan itu merujuk pada surat yang dikeluarkan oleh MUI Nomor U-13/MUI/KF/VII/2017 tertanggal 31 Juli 2017 Perihal Rekomendasi dan surat MUI Nomor 8-904/DP/MUI/VII/2018 Perihal Vaksin MR. Serta hasil pertemuan silaturrahim Ketua Umum MUI dan Menkes RI tanggal 3 Agustus 2018 mengenai penggunaan vaksin MR produk SLL untuk program imunisasi MR.
“Isi surat Menkes RI itu yakni menunda pelaksanaan imunisasi MR bagi masyarakat Muslim sampai ada kejelasan hasil pemeriksaan dari produsen dan ditetapkan fatwa MUI,” ujarnya.
Dikatakannya, penyampaian permohonan ke Bupati Dompu dilakukan mengingat daerah ini mayoritas Islam. Masyarakat juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan MUI untuk meminta penundaan Vaksinasi MR itu. apalagi masyarakat juga masih banyak yang meragukannya.
Penundaan itu, kata dia, sampai adanya kepastian dari MUI Pusat mengenai penelitian kehalalal vaksin MR tersebut. (JUN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
