Bima, Bimakini.- Ratusan warga Desa Tumpu, Kecamatan Bolo mendatangi Polsek Bolo, mendesak pelaku penjambretan segera ditangkap, Sabtu (4/8). Warga juga membakar ban dan memblokade jalan.
Kapolsek Bolo, AKP Muhtar HI, SSos mengatakan, warga melakukan aksi itu karena kesal belum etrtangkapnya pelaku jembret yang mengakibatkan, Ririn, warga Tumpu meninggal.
Selain aksi unjukrasa dan blokade jalan, kata dia, warga juga bertindak anarkis dengan menghujani Mapolsek Bolo dengan batu. Sehingga kaca bagian depan kantor Mapolsek pecah.
“Sebelumnya sempat diupayakan melakukan langkah persuasif untuk meredam aksi warga. Namun anggota kewalahan karena jumlah warga saat itu sangat banyak,” ungkapnya.
Diakui Kapolsek, unjukrasa berakhir setelah dilakukan musyawarah di TKP antara warga dengan Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Bagus S Wibowo, Kapolsek Bolo beserta anggota.
Dalam musyawarah terbuka itu, Kapolres menyampaikan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mengusut tuntas kasus yang merenggut nyawa korban asal Desa Tumpu. Namun kepolisian tidak bisa berjanji kapan bisa mengungkap sekaligus menangkap terduga pelaku, karena butuh waktu.
“Mengusut sebuah perkara tentu tidak segampang membalikkan telapak tangan,” ujarnya.
Lanjutnya, terkait kasus tersebut, pihaknya mengaku telah mengambil keterangan beberapa saksi dan mengumpulkan alat bukti berupa CCTV yang dipasang pemilik rumah sekitar TKP meninggalnya warga tersebut.
“Kita sedang melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. Semoga warga bersabar, karena dalam penanganan sebuah kasus butuh waktu dan ada tahapan yang harus dilalui,” katanya.
Terkait aksi anarkis warga, pihaknya belum memikirkan hal itu. Karena saat ini masih fokus dengan upaya pengusutan kasus.
“Polisi masih fokus dengan kasus Ririn. Kalau masalah munculnya anarkis belum dibahas,” pungkasnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.