Bima, Bimakini.- Pelajar asal Desa Campa, Helmi Sofian (17) yang dikeroyok Jum’at (24/1/2020) meninggal Ahad (26/1), sekitar pukul 15.50 Wita. Sebelumnya sempat ditangani medis hingga Mataram, namun tidak tertolong.
Pengeroyokan terjadi di jalan lintas Woro dan Mpuri tepatnya sekitar Ponpes Al Anwari Desa Mpuri, Ahad 926/1). Jenazah korban disemayamkan di rumah duka di RT 04 Desa Campa.
Sekdes Campa, Yuliarti Muniarti, mengungkapkan, sesuai rencana akan dikebumikan Senin (27/1) di TPU desa setempat. “Jenazah korban akan dikebumikan Senin (27/1) karena masih ada keluarga yang ditunggu,” ujarnya, Ahad.
Dijelaskannya, korban meninggal setengah jam setelah tiba di rumahnya. Sebelumnya korban dibawa menggunakan ambulance milik RSUD Kota Bima.
“Korban tidak lama di RSU Mataram. Karena kondisi sangat parah, terpaksa dipulangkan dengan ambulance yang digunakan saat merujuk ke RSU Mataram,” tuturnya.
Kata dia, rumah duka dikerumuni warga diwarnai histeris. Hal itu karena tidak tahan melihat kondisi korban pengeroyokan tersebut.
“Warga yang melihat jasad korban tak tahan meneteskan air mata. Bahkan menangis histeris,” ujarnya.
Lanjut dia, orang tua korban shock dengan kejadian tersebut. Lanjutnya, keluarga dan warga setempat belum mengikhlaskan kepergian siswa kelas 3 SMAN 1 Madapangga itu sebelum para pelaku tertangkap.
“Polisi harus menangkap semua pelaku. Sehingga tidak muncul hal hal yang tidak dinginkan,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.