Virus Flu Burung (H5N1) kini merebak pada 14 kecamatan dan 73 desa di Kabupaten Bima. Virus yang awalnya diidentifikasi setelah temuan kematian mendadak unggas di Kecamatan Soromandi itu, stadiumnya bukan lagi pada dugaan. Tetapi, dinyatakan positif setelah pihak Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bima melakukan tes laboratorium di Balai Pengujian Hewan Ternak (BPHT) Denpasar, Bali.
Menyusul merebaknya semakin meluasnya kasus itu, Tim Penanggulangan Disnak dan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima, kini tetapmengintensifkan penyemprotan dan sosialisasi seluruh wilayah kabupaten. Terutama wilayah yang teridentifikasi terjangkit virus flu burung.
“Sampai saat ini kami masih intensif menyemprot dan menyosialisasi pencegahan virus flu burung,” ujar Kepala Disnak kabupaten Bima, Ir. Baharuddin, melalui telepon seluler, kemarin.
Diakuinya, tim penanggulangan ancaman virus flu burung kini bekerja ekstra memutus matarantai penyebaran penyakit yang rentan menyerang unggas tersebut. “Saat ini saja kami sedang menyemprot dan menyosialisasi di Kecamatan Madapangga. Tim lainnya juga sedang melakukan hal yang sama di Kecamatan Lambu,” katanya.
Dikatakannya, menyusul gencarnya kejadian ayam mati mendadak yang diidentifikasi terjangkit firus Flu Burung, Pemerintah Pusat mengirim bantuan obat-obatan. Selain itu, dua
dokter hewan juga diutus ke Bima untuk membantu menangani ancaman dan penyebarannya.
Baharuddin mengaku, hingga saat ini virus Flu Burung hanya menyerang unggas pada 14 kecamatan dan 73 desa. Kecamatan yang belum tesentuh virus tersebut yaitu Kecamatan Sanggar, Parado, Lambitu, dan Tambora.Sekitar 18.000 unggas yang mati mendadak karena virus tersebut.
“Belum ada kejadian virus ini menyerang manusia. Sampai saat ini, hanya pada unggas saja,” tandasnya. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.