Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Anggaran KUBE Naru Diduga Disunat

       Angaran Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tahun 2011 untuk Desa Naru Kecamatan Woha Kabupaten Bima dipertanyakan oleh Kepala Desa (Kades) setempat, Agus Rimayanto. Dana itu disinyalirdiselewengkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) dan pelaksananya di lapangan. Masalahnya, realisasi jumlah alokasi anggaran tersebut tidak sesuai yang disosialisasikan pemerintah.

    

Agus menduga  sesuai sosialisasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima di Paruga Parenta, tahun lalu, mestinya jumlah alokasi KUBE untuk lima kelompok di Naru sebanyak Rp150 juta, sehingga masing-masing kelompok mendapatkan Rp30 juta. Namun, realisasinya hanya Rp5 juta per kelompok. “Kami heran mengapa realisasinya sedikit sekali hanya 5 juta, itu bervariasi. Jumlah tertinggi hanya enam juta. Padahal, saat sosialisasi, khusus desa kami disampaikan akan mendapat 150 juta untuk lima kelompok,” katanya di Woha, kemarin.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

    Agus menduga, alokasi anggaran tersebut diselewengkan pihak Dinsos dan pihak yang berkaitan di lapangan. Sebab, tidak mungkin Pemerintah Pusat mengalirkan anggaran Rp5 juta hingga Rp6 juta per kelompok KUBE. “Tidak mungkin hanya lima juga, kita pikir saja secara rasional, mana cukup untuk pemberdayaan masyarakat, sedangkan dalam satu kelompok saja ada sepuluh anggota, anggaran lima juta dibagi untuk sepuluh orang tidak efektif,” katanya.

     Diakuinya, sebelumnya juga sudah berupaya mengelarifikasi persoalan itu pada Dinsos Kabupaten Bima. Saat itu, pejabat setempat berkelit sisa anggaran yang belum diserahkan kepada  seluruh kelompok akan dicairkan secara bertahap. Namun, hingga tahun 2012 ini tidak kunjung diberikan. Pada sisi lain, Pemerintah Desa Naru nyaris tidak pernah dilibatkan, padahal harus mengetahui seluruh program yang akan dilaksanakan pada desa. “Kami heran pelaksanaan program KUBE ini terkesan tertutup, sehingga wajar saja dicurigai ketidakberesan, kan sudah semestinya desa dilibatkan, minimal mengetahui program tersebut, karena untuk pelaporan administrasi,” katanya

                Agus juga heran mengapa papan KUBE desa Naru ditancap di desa Pandai. Menurutnya, hal itu mengisyaratkan dugaan penyimpangan. “Kami heran juga, tahun sebelumnya KUBE di desa Naru, tapi tahun 2011 juga terkesan dipaksa, tapi realisasinya tidak menyentuh masyarakat, yang ada kepentingan dinas saja. Kami harap Bapak Bupati memantau dan mengevaluasi, jangan sampai masyarakat dirugikan,” katanya.

                Kepala Dinsos Kabupaten Bima, Abdul Wahab, SH, yang dihubungi mengaku tidak mengetahui pemotongan dan KUBE khususnya di desa Naru. Namun, diisyaratkannya, Dinsos akan mengelarifikasi dan mengecek kebenaran persoalan tersebut, termasuk berkaitan jumlah alokasi anggaran KUBE untuk Naru.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

       Demikian juga berkaitan dengan pemasangan papan KUBE di desa Pandai. “Kami akan coba cek dulu di lapangan seperti apa kondisinya. Namun, yang jelas desa Pandai tidak dapat program KUBE,” katanya di  Paruga Nae, Woha, Sabtu kemarin.

                Menurutnya, pemerintah sudah maksimal melaksanakan sosialisasi sebelum anggaran KUBE dicairkan. Tidak hanya masyarakat, tetapi melibatkan Pemerintah Desa yang berkaitan. “Keliru jika Kepala Desa bilang tidak dilibatkan, karena sosialisasi juga melibatkan desa, bahkan sosialisasi disampaikan langsung oleh Bupati saat kegiatan BBGRM di Woha,” katanya. (BE.17)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh : Ayyadana Akbar (Mahasiswa Program Magister Kependudukan Universitas Hasanuddin) Stunting kini menjadi isu besar yang mendunia. Disisi lain, Indonesia sudah, sedang dan akan...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan diduga melibatkan oknum perangkat Desa di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. penganiayaan terjadi Minggu (21/8/2022) malam sekitar pukul 20.30...

CATATAN KHAS KMA

AWALNYA, saya tidak terlalu fokus memperhatikan penyerahan aset dari Pemerintah Kabupaten Bima kepada Kota Bima. Saya pikir sudah beres semua. Kini, di media, banyak...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-  Kapolda NTB, Irjen Pol. Drs. Djoko Poerwanto menyampaikan apresiasi atas capaian vaksinasi di Kabupaten Bima yang sangat cepat. “Luar biasa, capaian vaksinasi...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sebanyak 84 warga Desa Tonda, kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima mengikuti vaksin Dosis I. Rupanya, selama pemberlakuan vaksinasi oleh pemerintah, sejumlah warga tersebut...