
Seorang mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima yang diduga terkena peluru aparat saat aksi tolak BBM di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Kamis (29/3).
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Drs Sarjan meminta aparat kepolisian Polres Bima kabupaten dan Polres Bima Kota untuk tidak represif menangani aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Jangan sampai jatuh korban baik dari kalangan pendemo, aparat dan masyarakat sipil lainnya.
“Saya berharap aparat lebih mengedepankan upaya dialog, agar jangan sampai terjadi tindakan anarkis yang merugikan semua pihak,” ujarnya saat aksi demi di depan STKIP Taman Siswa Bima, Kamis.
Sarjan juga meminta, jangan sampai ada peluru tajam yang dimuntahkan aparat untuk menghalau aksi pendemo. Apalagi Kapolri telah menginstruksikan agar tidak ada “timah panas”. “Tidak ada yang menginkan adanya jatuh korban,” katanya.
Katanya, jika pun aparat hendak membubarkan aksi demo, maka sebaiknya menggunakan mobil penyemprot air dan gas air mata. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
