Insiden penembakan terhadap kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bima, Haerudin (22), direaksi oleh para pengurus. Tindakan aparat terhadap mahasiswa STKIP Taman Siswa itu dinilai melanggar standar penanganan sehingga pelakunya harus diusut tuntas.
Ketua HMI Cabang Bima, Mansyur, mengatakan Kapolres Bima Kabupaten merupakan pihak yang paling bertanggungjawab terhadap insiden itu, karena telah membubarkan massa aksi dengan penembakan. Apalagi, diduga yang digunakan aparat Kepolisian adalah peluru tajam dilihat dari bekas luka yang dialami Haerudin.
“Saya mengecam keras tindakan represif aparat Kepolisian dalam menangani aksi demonstrasi karena menggunakan peluru dalam membubarkan massa,” jelasnya melalui telepon seluler, Jumat (30/3) pagi.
Dikatakannya, aparat Kepolisian tidak sepantasnya melakukan tindakan berlebihan dengan menembaki massa, apalagi dengan peluru tajam. Tidak hanya itu, dia memertanyakan standar penanganan Kepolisian karena mengeluarkan tembakan, padahal massa tidak berada pada posisi mengancam mereka.
Tindakan perlawanan yang dilakukan massa saat itu, katanya, hanya pada pelemparan batu saja dan tidak sedang menggunakan senjata tajam yang mengancam keselamatan polisi. Oleh karena itu, penembakan dinilainya tidak tepat dilakukan. “Kami sudah melaporkan hal ini kepada PB HMI untuk disikapi secara nasional, yang jelas kami meminta pertanggungjawaban Kapolres untuk mengusut tuntas pelaku penembakan ini,” tegasnya.
Dia berjanji, aksi kecaman dan solidaritas akan terus dilakukan HMI hingga tuntutan itu dipenuhi. Tidak hanya itu, selain massa HMI sejumlah elemen mahasiswa dari berbagai organisasi akan digalang untuk menyikapinya.
Ketua Bidang Hukum dan HAM HMI Cabang Bima, Muhaemin, mengatakan bahwa saat ini kondisi Haerudin masih terbaring lemah di RSUD Bima dan direncanakan pihak medis akan dioperasi. Sekitar pukul 03.00 Wita, Kapolda NTB, Kapolres Bima Kabupaten, Danki Brimob dan sejumlah anggota Kepolisian menjenguk korban. Kedatangan itu untuk menyampaikan rasa simpati kepada rekannya itu. Selain itu, Kapolda juga berjanji akan mengusut tuntas pelaku penembakan tersebut.
“Saat kedatangan Kapolda kami sempat kaget, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya, dia menyatakan simpatinya terhadap Haerudin,” jelasnya di lokasi aksi Jumat (30/3) sore. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
