
Petani Garam
Kabupaten Bima ditetapkan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan sebagai alah satu pusat produksi garam nasional dari sepuluh daerah di Indonesia. Predikat itu didapat setelah berhasil melampaui target produksi garam yang telah ditetapkan sebanyak 5,2 ton menjadi 11,2 ton pada tahun 2011.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bima, Ir. Abidin Hamzah saat acara sosialisasi program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar), Rabu (28/3).
Dikatakannya, selain itu Kabupaten Bima mendapatkan bantuan dana pengembangan program Ppada tahun 2011 senilai Rp1,3 miliar dengan target produksi 5,2 ton pada lahan seluas 65 hektare. Target telah berhasil ,dilampau bahkan dua kali lipat.
“Berdasarkan keberhasilan itu pada tahun 2012 ini, kami kembali mendapatkan bantuan anggaran yang lebih besar yakni 4 miliar yang akan digunakan untuk pemberdayaan kelompok usaha garam sebanyak 80 dari lima kecamatan dan 12 desa,” paparnya di Lesahan Putri.
Melihat fakta tahun lalu, dia optimis akan kembali memenuhi target produksi yang diberikan lagi, yakni sebanyak 23,4 ton. Apalagi dengan kerjasama semua kelompok produksi yang sangat baik bukan mustahil target itu bisa dilampaui lagi.
Untuk itu jelasnya, melalui sosialisasi program Pugar yang dihadiri 90 peserta perwakilan dari kelompok usaha, Kepala Desa, Camat, dan UPT DKP pada lima kecamatan yang menjadi prioritas pusat produksi diharapkan pencapaian target tahun ini bisa maskimal dicapai.
Selain itu, harapnya, pemanfataan alokasi anggaran yang diberikan sebesar Rp40,9 juta per kelompok bisa digunakan semaksimal mungkin, sehingga tidak hanya meningkatkan produksi, melainkan juga meningkatkan kesejateraan masyarakat. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
