
Mahasiswa KAMMI Komisariat Bima saat blokir jalan di perempatan gunung dua
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Bima, menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka memblokir jalan di perempatan eks kantor Bupati Bima. Meski jumlah massa puluhan, mendapat penjagaan ketat dari aparat.
Rencana kenaikan BBM oleh pemerintah, dinilai akan menyengsarakan rakyat dan menciptakan kemiskinan lebih besar. Untuk itu mereka meminta agar pemerintah membatalkan rencana kenaikan BBM tersebut.
Massa pun bergerak menuju DPRD Kabupaten Bima untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka meminta agar DPRD sebagai perwakilan rakyat dapat memerjuangkan aspirasi penolakan kenaikan BBM. Massa pun ditemui oleh anggota DPRD Kabupaten Bima, Ahmad, dari PDI-P. dihadapan massa, duta dapil empat itu menyatakan dukungan penolakan BBM, karena dianggap tidak populis. “Kompensasi BLT bukan merupakan solusi, justru akan menambah angka kemiskinan,” ujarnya.
Hanya saja, massa meminta agar sikap penolakan atas rencana pemerintah menaikkan BBM secara kelembagaan DPRD Kabupaten Bima. Bukan dukungan personal dari anggota dewan, karena dianggap tidak cukup berpengaruh.
Mereka meminta agar pimpinan dewan hadir menemui, hanya saja Ahmad menjelaskan tidak berada ditempat. Massa pun akhirnya membubarkan diri dan mengancam akan terus melakukan aksi serupa. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
