Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, kembali dikeluhkan pasien. Kali ini disuarakan oleh pasien yang dirawat di ruangan bersalin, Fitriah (23) dan Nursa (27), warga Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Mereka mengeluhkan cara penanganan dan perawatan. Mereka direkomendasikan pulang sebelum mendapatkan perawatan memadai.
Keluarga mereka pun memrotes pihak RSUD Bima. Menurut keluarga pasien, Syafruddin, sudah dua hari Fitriah dan Nursa dirujuk ke RSUD Bima untuk mendapatkan penanganan mediskarena pendarahan hebat yang dialaminya beberapa hari lalu sewaktu di rumah. Sesampainya di RSUD, mereka hanya ditangani seadanya saja. Tidak diopname ataupun disuntik, padahal mereka masih merasakan sakit dan lemah. “Kami hanya heran saja, padahal keduanya masih mengalami pendarahan meski hanya menetes. Mereka juga masih sangat lemas, tetapi pihak rumahsakit hanya menyuruh istrahat saja seperti saat di rumahnya,” jelas Syafruddin di RSUD Bima, akhir pekan lalu.
Dikatakannya, Fitriah dan Nursa kemungkinan mengalami pendarahan, karena baru selesai melahirkan. Fitriah melahirkan tiga bulan lalu, sedangkan Nursa melahirkan dua bulan lalu. Mereka dirujuk ke RSUD Bima setelah kembali mengalami pendarahan.
Syafruddin heran, pihak RSUD terkesan biasa saja menangani keluarganya itu. Bahkan, tenaga medis yang menangani Fitriah dan Nursa, menyatakan hasil pemeriksaan mereka jika dua pasien itu hanya mengalami haid biasa saja, sehingga tidak perlu diopname dan dianjurkan istrahat saja. “Kalau hanya haid biasa ngapain kita bawa ke rumah sakit, mereka bisa saja istrahat dirumahnya,” tandasnya.
Fitriah dan Nursa yang ditemui di ruangan bersalin, mengaku, saat ini kondisi mereka belum pulih. Masih merasakan sakit, lemas, dan darah masih menetes. “Awalnya banyak sekali darah mengalir dan menggumpal. Pinggul saya sekarang masih sakit dan saya juga masih lemas,” ujar Fitriah.
Pihak RSUD Bima melalui dr. H. Sucipto, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Fitrih dan Nursah hanya mengalami haid biasa. Pendarahan akibat selesai melahirkan,apalagi mereka haid pertamakalinya sehingga banyak keluar darah.
Diakuinya, diagnosis awal dari pihak medis Puskesmas Soromandi mengatakan jika keduanya positif gejala hamil (Abertus), sehingga dirujuk ke RSUD Bima. Tetapi, setelah diperiksa ternyata hasilnya negatif.
Hasil pemeriksaan lainnya, kata dia, seperti Hemoglobin (Hb) maupun tanda fital yakni nadi, suhu badan, dan paru-paru semuanya bagus, tidak menunjukan kelainan apapun. “Jadi pendarahan ini hanya haid biasa saja. Lemas bukanlah ukuran, apalagi haid pertama usai melahirkan dan sekarang sedang dalam masa menyusui sehingga wajar saja terjadi karena hasil pemeriksaan juga semuanya tidak menunjukan kelainan,” terang Sucipto.
Berdasarkan alasan itu–lah, katanya, Fitriah dan Nursah hanya diberikan obat dan dianjurkan istrahat saja. Mereka tidak diperlakukan penanganan seperti pasien lainnya. Hanya perawatan dalam bentuk pengontrolan saja. “Kami menganjurkannya untuk banyak makan sayur supaya Hb–nya bisa meningkat dan tidak lemas lagi,” ujar Sucipto. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
