Puluhan warga Desa Kalodu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima yang menjadi korban angin kencang, Kamis (15/3) lalu, hingga kini mengaku belum mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.
Padahal, puluhan rumah mereka tidak bisa dihuni karena rusak parah dan puluhan lainnya tidak beratap lagi. Mereka pun saat ini hanya bisa berharap ada bantuan dari pemerintah.
Warga Desa Kalodu, Syamsudin, mengatakan berdasarkan pendataan yang dilakukannya, tercatat di Dusun Rise sebanyak 7 rumah rusak parah, 13 rusak ringan, di Dusun Sangari 4 rumah rusak parah, 9 rusak ringan, 1 rumah rusak parah dan 5 rumah lainnya rusak ringan. Itu artinya, total sebanyak 12 rumah rusak parah dan 27 rumah lainnya rusak ringan.
Dari semua korban itu, katanya, belum satu orang pun yang mendapatkan bantuan resmi dari pemerintah walaupun sekadar untuk memerbaiki atap. Dia menyayangkan tidak ada reaksi cepat dari aparat desa dan kecamatan merespons keluhan warga sejak musibah itu, sehingga penanganan dari Pemerintah Kabupaten Bima wajar tidak ada.
“Padahal, saat ini warga desa kami sedang dalam kesulitan, karena rumah mereka banyak yang tidak bisa dihuni lagi akibat kerusakan parah. Tetapi, pendataan atau minimal turun meninjau pun tidak ada,” jelasnya di melalui telepon seluler, Senin (19/3).
Warga lainnya, Tarmiji, S.PdI, berharap melihat kondisi itu pemerintah segera mengunjungi Kalodu yang parah saat ini. Sebagian besar warga hanya mengandalkan pertanian dan hasil laut, sehingga untuk memerbaiki total rumah mereka tidak memiliki banyak biaya.
“Saya berharap pemerintah bisa segera membantu warga kami, kasihan mereka hingga kini masih belum bisa menempati sebagian besar rumah mereka,” harapnya melalui telepon seluler. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
