Sepekan terakhir, lapangan Desa Sangia Kecamatan Sape terus dibenahi. Diharapkan menjadi lapangan terbaik di Kecamatan Sape, bahkan Kabupaten Bima. Lapangan itu didisain khusus agar representatif untuk pengembangan persepakbolaan di Sape.
Pantauan Bimeks di lokasi, Kamis (29/3), fondasi lapangan dibuatkan saluran pembuangan air pada setiap enam meter, lalu seluruh luas lapangan diisi dengan batu licin dari sungai. Kemudian dilapisi ratusan ikat sabuk kelapa baru ditutup kembali dengan tanah urukan. Proses terakhir adalah menempelkan rumput khusus, sehingga pemain merasa aman saat jatuh di lapangan itu. Informasi dari pekerja pengerjaan lapangan itu diperkiran menghabisi anggaran sekitar ratusan juta.
“Kita hanya pekerja saja, sedangkan yang lebih tahu mengenai berapa anggaran pembuatan lapangan adalah pelaksana proyek. Kita hanya pekerja harian. Jika ingin mendapatkan informasi nanti setelah pelaksana proyek datang ke sisi,” ujar Ahmad, pekerja yang menebarkan sabuk di lapangan Sangia.
Katanya, pekerja yang menebarkan sabuk sebanyak 14 hingga 20 orang dengan tahapan kegiatan per bedeng selebar enam meter dan panjang sekitar 90 meter lebih. Satu bedeng menghabiskan beberapa ikat sabuk kelapa. Hingga saat ini sudah 30 meter yang selesai dilapisi sabuk kelapa.
“Yang sudah dilapisi sabuk kelapa langsung ditutupi dengan tanah urukan. Dalam satu baris enam kali 90 meter itu menghabiskan puluhan truk tanah,” katanya.
Sebagai warga Sangia, kata dia, senang ada pembenahan lapangan itu. Apalagi, warga Sape paling menyukai ada kompetisi sepakbola dan selama ini prestasi yang diraih sangat membanggakan. Beberapa pemain andalan juga berlaga pada tim Persatuan Sebak Bola Bima (Persebi) Kabupaten Bima.
“Kemungkinan akan semakin banyak pemuda yang memiliki kemampuan mengocek si kulit bundar. Tentu saja kita harapkan juga prestasi bidang ini lebih baik lagi,” katanya.
Hal senada dikemukakan A Haris dan Syafrudin. Kondisi lapangan yang layak bisa mengasah dan memotivasi pemain agar terus berlatih dan mengembangkan diri. Tradisi sepakbola di Sape sejak dulu menjadi yang utama. Karena itu, wajar jika disediakan lapangan yang representatif untuk ajang kompetisi dan pembinaan pemain.
“Kita berharap lapangan ini sebagai langkah maju untuk pengembangan bidang olah raga khususnya lapangan sepakbola,” ujar Syafruddin. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
