Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

LPTQ Sumbawa Gandeng Dua Pelatih Tilawah Kota Bima

     Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa menggandeng pelatih tilawah Kota Bima untuk menyiapkan qari-qariah agar berprestasi pada level provinsi maupun nasional. Dua pelatih milik LPTQ Kota Bima dibidik, yaitu Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ar-Ridwan Kecamatan Sape, H. Ridwan Umar, dan pembina tilawah Ponpes Al-Husainy, Nurdin Mansyur, S.Sos.

      

Nurdin mengatakan tawaran Pemkab Smbawa itu dilakukan pascapenutupan MTQ tingkat Provinsi tahun lalu di KSB, namun baru bisa direalisasikan tahun ini. Diakuinya, tawaran itu muncul karena merosotnya prestasi MTQ oleh peserta dari Sumbawa.

          Pembinaan yang dilakukan selama sepuluh hari itu, katanya, Ridwan fokus pada bidang tajwid, wakaf iqtida’ variasi dan lagu. Tugasnya pembinaan pada bidang lagu dan suara, hal itu berdasarkan Tupoksi saat menjadi majelis hakim tingkat Provinsi NTB.

       Nurdin mengaku embinaan itu akan berkelanjutan dan April mendatang harus kembali ke Sumbawa. “Kami membina sebanyak 700 lebih qari-qariah di Kabupaten Sumbawa dan Bupati Sumbawa langsung menyatakan kepada kami untuk melanjutkan kegiatan itu pada April mendatang,” ujarnya, Rabu (14/3) melalui telepon seluler.

          Tidak hanya itu. Katanya, keinginan kuat Pemkab Sumbawa terhadap kemajuan tilawah, Bupati Sumbawa akan mengajukan kerja sama dengan LPTQ Kota Bima, bahkan akan berusaha semaksimal mungkin menghadirkan Pimpinan Ponpes Al-Husainy, Drs. H. Ramli Ahmad untuk menjadi pelatih tilawah di Sumbawa.

       Dia mengaku, Bupati Sumbawa sangat mengagumi keindahan tilawah Kota Bima, karena setiap tahun saat MTQ Provinsi peserta dari Kota Bima selalu menampilkan tilawah yang tidak bisa dilantunkan oleh peserta lain.

          Saat pembukaan kegiatan pembinaan tilawah itu, katanya, Bupati Sumbawa mengagumi keindahan bacaan Ridwan Umar, meminta agar melantunkan Quran dalam bentuk kiraat sehingga menambah semangat para peserta untuk mengikuti pembinaan.

       Nurdin mengaku kagum dengan keserisan peserta dalam menerima dan mengikuti prosesi pembinaan. “Kami sangat menggagumi keseriusan peserta dari Sumbawa untuk belajar tilawah dan kami tidak merasa kesulitan dalam melakukan pembinaan,” ungkapnya.

    Nurdin berharap agar pola pembinaan qari-qariah di Kota Bima bisa diterapkan seperti yang dilakukan oleh Pemkab Sumbawa dengan dukungan penuh dari pemerintah. (BE.18)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Opini

Oleh : Munir Husen (Kader Partai Keadilan Sejahtera Kota Bima)   Hari ulang tahun umumnya dimaknai sebagai peristiwa notoir, diakui keberadaanya oleh publik. Artinya...

Opini

Oleh : Munir Husen (Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Bima) Pemerintah Daerah dan DPRD adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. Keberadaan anggota DPRD pada tataran...

Berita

Jakarta, Bimakini.- NTB, khususnya Pulau Sumbawa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu contoh atau rolemodel yang visionable atau berkelanjutan. Hal itu...

CATATAN KHAS KMA

ANDA pernah menginap di hotel? Saya yakin hampir semua. Tetapi kebanyakan itu hotel yang biasa. Umum. Seperti di kota atau di pinggir pantai. Ada...

CATATAN KHAS KMA

APAKAH saya harus senang? Ataukah sebaliknya? Entahlah! Tetapi begini: Waktu saya pertama membangun media di Bima, itu pada 21 tahun lalu, ada yang menyebut...